Lihat ke Halaman Asli

Pasca Geladi Hominisasi 1 Oktober 2022

Diperbarui: 6 Oktober 2022   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022, saya, Arlo Dante Hananvyasa (6182201010) bersama beberapa mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan mengikuti Geladi Hominisasi sebagai salah satu sarana dan bimbingan untuk meningkatkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia. Dengan mengikut geladi ini, kami sebagai mahasiswa bisa mendapatkan banyak manfaat. Mulai dari soft skill seperti komunikasi dan bekerja sama, sampai beberapa sertifikat yang dapat ditukar dengan nilai beberapa mata kuliah umum.

Saya mendaftar geladi pada hari Senin, 26 September 2022 dan memilih tanggal 1 Oktober agar cepat selesai dan tidak perlu memikirkan tentang geladi lagi. Kami mahasiswa diberi tugas pra-geladi sebagai salah satu persyaratan mengikuti acara utama geladi. Tugas tersebut berisi beberapa pertanyaan yang merujuk pada lagu "Indonesia Raya" 3 bait, dan film pendek dokumentasi mengenai beberapa hal khas Indonesia. 

Saya memilih film dokumentasi pendek yang bertemakan kue-kue tradisional Indonesia. Setelah kami mahasiswa mengumpulkan tugas tersebut melalui tautan Google Form, kami mendapatkan link "zoom" untuk mengikuti acara utama geladi secara daring.

Kami memulai acara dengan menyanyikan Hymne Unpar dan Indonesia Raya 3 bait. Acara dilanjutkan dengan pengenalan setiap anggota panitia yang bertanggungjawab atas acara geladi. Saya mengikuti dan menyimak setiap sesi dengan baik karena saya tahu bahwa acara ini akan sangat bermanfaat bagi saya sebagai warga negara Indonesia. Setelah beberapa sesi sharing dan materi, saya mengikuti sesi games melalui situs "quizziz". Karena acara bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, beberapa pertanyaan berhubungan dengan hari nasional tersebut. 

Meskipun saya tidak menang, saya mempelajari banyak hal tentang budaya-budaya khas Tanah Air. Selanjutnya, saya, bersama anggota kelompok 2 lainnya, masuk ke dalam 'breakout room' untuk membuat semacam presentasi mengenai tema kami, yaitu "Hari Kopi Nasional". Setelah berdiskusi, kami sekelompok mempresentasikan hasil diskusi kami. 

Bagi kelompok-kelompok yang terpilih karena dianggap presentasi dilaksanakan dengan baik, mereka akan melakukan presentasi yang sama untuk kedua kalinya agar dapat menemukan kelompok yang terbaik. Setelah setiap kelompok berpresentasi, kami mengakhiri acara utama dengan mengisi kesan dan apa yang kami telah pelajari selama acara utama geladi melalui tautan "mentimeter".

Mengenai keperluan logika dan kemampuan berbahasa, saya merasa bahwa kedua aspek ini sangat diperlukan apabila dalam hidup bermasyarakat, terutama di Indonesia, negara dengan keberagaman yang sangat luas di beberapa identitas, baik primer maupun sekunder. 

Aspek logika diperlukan agar kita sebagai masyarakat dapat mengetahui segala perbedaan di Tanah Air, dan dari situlah, kita dapat menggunakan kemampuan berlogika untuk melihat dan menerima bahwa keberagaman di Indonesia adalah bagian dari identitas negara ini. Kemampuan berbahasa sangat penting pada saat kita ingin menyampaikan dan menyuarakan pendapat, kita harus menggunakan bahasa yang baik dan benar agar pendapat kita dapat disampaikan dengan baik dan orang lain dapat mengertinya tanpa menyindir siapapun.

Saya merasa bahwa dengan mengikuti geladi tersebut saya mendapatkan banyak manfaat baik dalam pengetahuan ataupun di bidang soft skill. Dari geladi hominisasi ini, saya megetahui dan belajar mengenai keberagam budaya di berbagai bidang yang ada di indonesia. Soft skill saya dapatkan antara lain cara berbicara dan berpresentasi dengan baik agar informasi yang ingin kita sampaikan dapat sampai audiens kita dengan baik dan komplit tanpa berbelit-belit. 

Kemampuan ini dapat diterapkan dalam kehiduapan perkuliahan pada saat berpresentasi, bertanya kepada dosen, melakukan interview, dll. Menurut saya, hanya ada satu cara untuk mengembangkan kemampuan berbicara, yaitu dengan berlatih, baik sendiri di kamar di depan cermin, maupun di kalangan umum. Hanya dengan cara-cara tersebut, kita bisa menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik yang dapat diterapkan pada saat berpresentasi agar presentasi yang kita lakukan dapat dinilai sebagai baik.

#unpar #geladihominisasi #universitaskatolikparahyangan #ppilph #lifeatunpar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline