Lihat ke Halaman Asli

Arlini

Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

Belajar Bahasa Asing, untuk Kebutuhan Apa?

Diperbarui: 12 Januari 2020   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

liputan6.com

Belajar bahasa asing bagi umat Islam bukan hal terlarang. Bahkan mempelajarinya merupakan hal yang penting. Setidaknya ada tiga kebutuhan umat Islam terhadap bahasa asing. Pertama, untuk tujuan dakwah.

Rasulullah saw pernah memintah sahabat Zaid bin Tsabit untuk mempelajari bahasa yahudi. Rasulullah berkirim surat dengan orang Yahudi untuk maksud dakwah.

Rasulullah saw bersabda: "Wahai Zaid," seru Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada Zaid bin Tsabit sang juru tulis Nabi, "pelajarilah kitab (bahasa) Yahudi." Alasannya, ungkap Nabi, "Karena sesungguhnya, demi Allah, aku tidak mempercayai ucapan orang Yahudi terhadap kitabku (ak-Qur'an al-Karim)."

Atas izin Allah, hanya sekitar tujuh belas hari saja Zaid bin Tsabit berhasil menguasai bahasa yahudi. Selanjutnya, tutur Zaid meriwayatkan, "Aku menulis surat Rasulullah apabila beliau ingin menulis sesuatu kepada mereka, dan aku membaca surat mereka yang ditujukan kepada Rasulullah."

Di masa sekarang, untuk memahami perpolitikan internasional, para aktivis dakwah Islam harus melakukan pengamatan terhadap media internasional. Agar mereka bisa mengetahui serta membongkar kepada umat segala fakta dan strategi jahat penjajah terhadap umat Islam. Disini amat dibutuhkan penguasaan bahasa inggris.

Kedua, untuk tujuan berjihad. Muhammad al Fatih menaklukkan konstantinopel dengan berbekal salah satunya kemampuan bahasa. Al Fatih menguasai sekitar tujuh bahasa. Yakni bahasa Arab, Turki, Persia, Ibrani, Serbia, Latin dan Yunani.

Ketiga, untuk tujuan menuntut ilmu. Pada abad ke tujuh hingga ke delapan Masehi, ilmu kedokteran mulai berkembang di negara Khilafah. Hal ini dimulai dengan gerakan penerjemahan bahasa asing ke dalam Bahasa Arab. Perkembangan ilmu kedokteran ini kemudian memunculkan nama-nama ilmuwan muslim terkenal seperti Ibnu Sina, Al-Razi, dll.

Dakwah, jihad dan menuntut ilmu merupakan bagian dari perintah Allah swt. Artinya, Islam telah mendorong kaum muslimin belajar bahasa asing sebagai sarana ketaatan.

Dulunya umat Islam menguasai bahasa asing untuk mewujudkan misi memimpin dunia, menjadi khairu ummah dengan menyebarluaskan kebaikan Islam.

Saat ini umat Islam juga didorong untuk belajar bahasa asing. Sebagaimana keinginan Menteri Agama untuk menjadikan bahasa mandarin sebagai syarat kelulusan madrasah aliyah.

Tapi sayang dorongannya bukan datang dari asas Islam, melainkan berbasis sekuler kapitalis. Umat Islam didorong menguasai bahasa asing agar bisa bersaing di dunia kerja. Agar umat Islam bisa menjadi pekerja di perusahaan milik asing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline