Lihat ke Halaman Asli

Arlini

Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

Kedatangan Tamu Istimewa

Diperbarui: 27 Agustus 2019   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Pengajian hari Kamis di lingkungan saya pekan lalu kedatangan tamu. Cukup istimewa menurutku. Mereka berjumlah dua orang. Dari sebuah sanggar yang membina anak --anak yatim serta anak -- anak jalanan untuk menjadi hafizh Qur'an. Latar belakang didirikannya sanggar tersebut ialah untuk menyelamatkan generasi muda tersebut dari jerat narkoba. Megingat anak -- anak jalanan rentan memakai narkoba.

Kedua anak muda tersebut terdiri dari anak binaan sanggar bernama Angga dan pembinanya yang saya lupa namanya. Sang pembina memperkenalkan diri lalu menyampaikan maksud kedatangan mereka. Angga adalah seorang anak yatim. Usianya sekitar 13 tahun. Ia hendak diikutsertakan ke dalam sebuah lomba Pemilihan Dai Cilik. Angga berharap dukungan serta doa dari ibu -- ibu pengajian.

Sang pembina juga memohon agar Angga diizinkan menunjukkan kebolehannya dalam berceramah dihadapan para ibu pengajian. Selama beberapa menit Angga memberi tausyiah bertema syukur. Meski penyampaian Angga cukup ringan, namun memberi kesan kepada para hadirin. Isi tausyiahnya sesuai judul dan ada diselingi sedikit candaan. Memang terlihat masih kaku. Namun dengan pembinaan sanggar insya allah kelak Angga bisa menjadi pemuda saleh yang ikut memberi pencerahan Islam pada umat. Aamiin.

Menyaksikan penampilan Angga, ibu --ibu pengajian terlihat terharu. Rata -- rata mata mereka berkaca -- kaca. Barangkali teringat anak di rumah. Ibu -- ibu pengajian pun berinisiatif untuk memberi infak kepada Angga. Selain sebagai calon Dai, Angga juga anak yatim. Dimana memuliakan anak yatim merupakan aktivitas berpahala.

Setelah Angga menyelesaikan tausyiahnya, Angga menyalami para ibu satu persatu. Pasca bersalaman, infak pun diserahkan kepada Angga. Mereka senang dengan sambutan yang diberikan oleh para ibu pengajian. Sayang saya lupa untuk mengabadikan momen ini dengan foto.

Kerusakan moral remaja seperti narkoba dan seks bebas akibat penerapan sistem kapitalis sekuler memang membahayakan anak -- anak kita. Segala upaya menjauhkan anak -- anak kita dari kerusakan moral tersebut patut didukung. Semoga Angga dan anak -- anak lainnya dapat selamat dari kerusakan dan menjadi generasi pembela Islam yang turut berjuang bagi tegaknya dinul Islam. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline