Lihat ke Halaman Asli

Arlindya Sari

Karyawan swasta yang bercita-cita menjadi fulltime mom & blogger, tertarik dengan dunia politik dan travelling

Menerawang Masa Depan Generasi Milenial

Diperbarui: 28 Desember 2017   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

          Generasi Millenial mungkin punya cara pandang baru tentang hidup yang berbeda dengan generasi sebelumnya. "Hidup itu untuk dinikmati", begitulah kira-kira pola pikir generasi ini. Apalagi zaman Generasi Millenial adalah era digital dimana kehidupan medsos sangat digandrungi dan gaya hidup yang serba online menjadi hal kekinian banget. Surga dunia, internet yang memberikan one-stop entertainmentmulai dari musik, film, browsing hingga aplikasi onlinesangat memanjakan generasi ini. Travellingpun menjadi iconbaru untuk anak muda gaul. Kesan anak muda gaul saat ini tidak lagi tentang nongkrong di cafesambil ajeb-ajeb atau keliling kota dengan mobil sport. 

          Gaya hidup Generasi Millenial ini yang doyan travellingterkesan foya-foya menghabiskan uang. Quote tentang travellingbertebaran seolah menegaskan bahwa travellingadalah sesuatu yang wajib dilakukan sebagai investasi pengalaman. Pengalaman selama travellingdinilai lebih berharga dibanding investasi lain. Kepekaan sosial, menghargai budaya dan mensyukuri nikmat Tuhan atas keindahan alam adalah bentuk dari pengalaman travelling.Alhasil, uang habis untuk investadi pengalaman travellingbukan investasi barang. 

          Tentang kepribadian Generasi Millenial, beberapa analisa menggambarkan generasi ini  tidak bisa bertahan lama pada satu pekerjaan. Mereka cenderung bosan dan berpindah-pindah. Kemungkinan pekerjaan yang mapan akan sulit. Terlihat jauh dari kesan loyal dan mau berjuang di suatu perusahaan. Mungkin jenis pekerjaan yang membosankan akan ditinggalkan dan memilih pekerjaan yang lebih dinamis, mobiledan menantang. Seperti jiwa petualang saat travellingyang penuh dengan tantangan.

          Minim investasi barang dan pekerjaan yang tidak tetap membuat kekhawatiran tersendiri tentang masa depan generasi ini. Zaman telah berubah dan kini saatnya era digital. Bagi yang tidak beradaptasi dengan perubahan mungkin akan berakhir dengan joblessatau paling mentok buka usaha sendiri agar bisa bertahan hidup.

 Pekerjaan rutin dan administrasi yang monoton akan segera tergantikan dengan mesin-mesin otomatis. Tenaga manusia yang paling dibutuhkan kedepannya berupa kreatifitas, ide-ide serta gagasan. Pekerjaan yang akan membuat Generasi Millenial ini bertahan yaitu yang berhubungan dengan teknologi, IT, digital, broadcastdan marketing. Sesuai dengan perkembangan zaman serta kepribadian Generasi Millenial. 

          Begitu pula dengan semakin pelik nya permasalahan hidup saat ini, membuat investasi barang tidak cukup memuaskan batin generasi ini, namun travellinglah obat yang paling mujarab. Investasi pengalaman berupa travellingakan memuaskan kebutuhan sesaat dan mengabaikan investasi barang dan properti untuk kebutuhan jangka panjang. 

Lalu masa tua akan tinggal dimana dan punya apa? Akan ada masanya nanti travellingmenjadi begitu menjemukan dan kehabisan tenaga serta uang untuk travelling. Ketika mulai berfikir investasi barang dan properti untuk hari tua, waktunya sudah terlambat. Motto "Masa muda foya-foya, masa tua bahagia, mati masuk surga" mungkinkan diraih? Generasi Millenial sepertinya harus segera mencari alternatif wirausaha dan alokasikan dana untuk investasi hari tua. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline