Lihat ke Halaman Asli

Arlinda Putri Permata Delly

Mahasiswa Teknologi Pangan UPN "Veteran" Jawa Timur

Alergi Makanan

Diperbarui: 24 November 2021   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ALERGI MAKANAN

Arlinda Putri Permata Delly, Dedin Finatsiyatull Rosida, Juhariyah, Moch. Harits Pradana Misbach, Sania Khoiri Rahma

Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik

UPN "Veteran" Jawa Timur

Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya

Email : dedinbahrudin@gmail.com  

Alergi makanan merupakan respon abnormal terhadap suatu makanan yang dipicu oleh sistem imun tubuh. Mengkonsumsi alergen dapat menimbulkan reaksi dengan sistem kekebalan tubuh manusia yang menunjukkan respons yang merugikan dikenal sebagai reaksi alergi. Berdasarkan mekanisme imunologis yang terlibat, alergi makanan dapat diklasifikasikan menjadi mediasi dengan IgE, bukan mediasi dengan IgE, dan mediasi kombinasi dari IgE- dan non-IgE-mediated reaksi (Al-Bukhaiti, et al., 2017).

Jenis Alergen

Berdasarkan Ur-Rahman, et al,. (2021) terdapat tujuh macam alergen utama pada makanan diantaranya susu, telur, makanan laut, kacang tanah, gandum, dan kedelai. Simpson, et al,. (2012) menambahkan kacang pohon, wijen dan mustard sebagai salah satu jenis alergen utama makanan.

1. Alergen Susu

Pada dasarnya semua protein dalam susu berpotensi menyebabkan alergi. Termasuk jumlah protein rendah seperti bovine serum albumin (BSA), imunoglobulin dan laktoferin. Tetapi, -Lactoglobulin dan kasein dianggap sebagai alergen utama dalam susu sapi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline