Sejak awal Februari 2025, warga Kota Serang, Banten, mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) yang signifikan. Kondisi ini menyebabkan banyak pengecer kehabisan stok, memaksa masyarakat untuk mencari gas hingga ke berbagai lokasi. Beberapa warga bahkan rela mengantre berjam-jam di pangkalan resmi demi mendapatkan gas untuk kebutuhan sehari-hari.
Kelangkaan ini berdampak pada berbagai kalangan, terutama pedagang kecil dan ibu rumah tangga yang sangat bergantung pada gas elpiji 3 kg untuk aktivitas memasak. Mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas, yang sebelumnya mudah ditemukan di warung-warung sekitar. Selain itu, kebijakan baru yang membatasi distribusi gas elpiji 3 kg hanya melalui pangkalan resmi dengan persyaratan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan pembatasan pembelian satu kali per minggu semakin mempersulit masyarakat.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Serang menyatakan kesiapannya untuk memberikan izin pendirian pangkalan baru guna memperlancar distribusi gas elpiji 3 kg. Penjabat (Pj) Wali Kota Serang, Nanang Saefudin, menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan pasokan gas elpiji 3 kg tetap tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan. Pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat guna mencari solusi atas kelangkaan yang terjadi.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Serang bersama Pimpinan DPRD melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pangkalan gas elpiji 3 kg pada Kamis, 6 Februari 2025. Langkah ini diambil untuk memantau langsung kondisi di lapangan dan mencari solusi atas kelangkaan yang terjadi.
Masyarakat berharap agar kelangkaan ini segera teratasi dan distribusi gas elpiji 3 kg kembali normal, sehingga aktivitas sehari-hari dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI