Lihat ke Halaman Asli

Bukan Hanya Malaysia, Merauke pun Impor Pasir.

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13267322541877147216

Tabloid lokal " Musamus"

Bangun rumah permanen memang butuh bahan bangunan berupa pasir dan semen juga kayu. Sedangkan rumah semi permanen seperti honai ( rumah tradisional ) hanya butuh lahan sepetak, sembarang kayu dan atap rumah berupa alang-alang. Impor pasir untuk bangunan rumah sering terjadi di negara Malaisya menggali pasir di kepulauan Riau. Di Merauke, justru terbalik. Demi mencegah Bencana, Pemda Merauke Impor Pasir. Merauke impor pasir dari daerah lainnya di Papua dan diluar Papua seperti Sulawesi Tengah " Palu ". Bupati Merauke mewajibkan proyek- proyek fisik pemerintah di Merauke, memakai pasir yang didatangkan dari luar daerah. Hal ini untuk mengindari penambangan pasir ilegal di kawasan pantai di Merauke. "Semua SKPD (satuan kerja pemerintah daerah) harus menggunakan pasir impor dalam semua pelaksanaan proyek-proyek fisik. Hal itu sudah tertuang dalam keputusan bupati," ungkap Theodorus Kahol, Kepala Dinas Pertambangan Merauke di Merauke, Papua, Senin ( kompas.com,16/1/2012 ). Larangan pemerintah daerah merauke patut diapresiasi karena daerah ini merupakan dataran rendah dan rawan pengikisan pantai oleh air laut. Beda dengan eksplorasi pasir laut yang digalang malaisya di Riau yang sampai sekarang tanpa perlindungan dalam membatasi baik oleh pemerintah setempat. Bisnis jual beli pasir memang lahan ekonomi yang cukup bagus, namun semestinya pengerukan pasir pada tempatnya saja dan tidak merusak lingkungan. Di Merauke, harga pasir "impor" memang lebih mahal dibandingkan pasir lokal, yaitu Rp 800.000 per kubik. Sedangkan Pasir lokal dijual sekitar Rp 500.000 per kubik. Pemakaian pasir impor yang didatangkan dari Palu, Sulawesi Tengah dan Sorong, Papua Barat diharapkan akan dapat menghindari dan menekan penambangan pasir secara ilegal di kawasan Pantai Merauke. Bisnis pasir terselubung di kepulauan Riau menjadi proyek ilegal yang sampai sekarang terpelihara. Bahkan Singapura mengeruk pasir dari pulau Rupat juga. Perhatian serius pemkab merauke melarang penggalian pasir lokal untuk mencegah abrasi ini merupakan wujud dari keberpihakan pemda setempat mengantisipasi resiko bencana di daerah ini. Selain itu, daerah paling ujung pulau Papua dan bagian Timur Indonesia ini letak geografisnya diapit oleh samudra Pasifik yang juga lautnya berbatasan dengan benua Australia. Merauke merupakan daerah yang juga merupakan dataran terendah di Papua. Pulau Papua terbentuk atas pertemuan gesekan. Ahli Geologi Indonesia, Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo mengatakan bahwa pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia. Terspisahnya Papua dengan Australia pada masa mencairnya es.

13267325261477267318

Google Earth, Senin 16 Januari 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline