Karni Ilyas kembali memberi ruang khusus bagi perdebatan tentang konflik Papua. Tema yg begitu menarik sehingga terjadi tarik ulur pemikiran. Bergam pemikiran terkait konflik Papua; Freeport versus Jayapura ( Kongres III ) mengemuka pada persoalan, bahwa otsus sampai dimana, dan penembakan freeport tak pernah henti. Lalu dijawab oleh berbagai kalangan yang hadir pada acara Jakarta Lowyers Club ( JLC ) 8 November 2011. Dibawah ini merupakan pernyataan dari sejumlah pemikiran yang sempat penulis catat dan tentunya menjadi evaluasi bersama, apa dan mengapa konflik Papua membara.
TVONE menghadirkan kalangan pegiat HAM, TNI, POLRI, Eksekutif Papua, Legislatif Nasional serta kalangan freeport. Hadir juga mantan pemangku jabatan Papua dari periode sebelumnya hingga kini. Bahkan, keynote speece mantan wakil presiden Jusuf Kalla pun ikut hadir.
Nama-nama yang dicantumkan disertai pemikirannya akan menarik untuk dibaca, walaupun tidak ditulis dengan lengkap serta jabatannya, pemikiran berikut ditulis diawali dengan pernytaan awal di JLC lalu diakhiri dengan pernyataan akhir peserta diskusi.
Jakarta Lowyers Club 8 Novermber 2011 " Gonjang Ganjing Bumi Papua
Yusuf Kalla: perpanjangan kontrak karya freeport ke-2 tindakan bodoh negara sendiri
Jakarta Lowyers Club: Kontrak karya freeport diperpanjang sepuluh tahun sebelum jatuh tempo. Mestinya habis 2021 sudah ditambah sampai tahun 2041/47
Kontras: mendukung perjuangan buruh freeport
KOMNASHAM: kasus pelanggaran HAM di areal freeport tetap misteri karena pelakunya susah ditemukan
KOMNASHAM: dana dari freeport ke polisi ilegal
Kuasa Hukum PT.FI: Mekanisme perundingan solusi mogok di freeport, karena jalur pengadilan tidak bisa ketemu
Freeport: mengeluh karena tidak bisa produksi