Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Slawi

Diperbarui: 11 Maret 2024   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi PPL 1

Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah sistem pendidikan yang berbasis proyek dan fokus pada materi esensial, yang bertujuan untuk mengembangkan soft skills dan karakter peserta didik. Kurikulum Merdeka Belajar mulai diimplementasikan pemerintah sejak tahun 2022. Kurikulum ini akan diberlakukan secara nasional mulai tahun ajar 2024. Saat ini, Kurikulum Merdeka masih diberlakukan secara pilihan di sebagian sekolah yang memenuhi syarat salah satunya memiliki guru penggerak. Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, Profil Pelajar Pancasila gencar wajib dterapkan di setiap sekolah di semua tingkat. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Profil Pelajar Pancasila adalah sebuah program yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia. Ia didesain oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang dikepalai oleh Nadiem Anwar Makarim yang menjabat sejak tahun 2019 dan terdiri dari enam elemen kunci: 


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia: Pelajar Pancasila diharapkan memiliki spiritualitas yang tinggi, sehingga dapat menerapkan segala nilai-nilai baik sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupannya sehari-hari. Bukan hanya memiliki keimanan dan akhlak beragama, Pelajar Pancasila juga memiliki akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, serta akhlak bernegara.


2. Berkebinekaan global: Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. 


3. Bergotong royong: Salah satu nilai penting yang juga dijunjung oleh bangsa Indonesia adalah gotong royong. Pelajar Pancasila akan mampu melakukan kegiatan bersama-sama dengan suka rela, agar kegiatan tersebut terasa lebih lancar, mudah, dan ringan. Gotong royong dapat mendorong kolaborasi, kepedulian, serta rasa ingin berbagi kepada lingkungan sekitar. 

4. Mandiri: Kemandirian juga merupakan kunci penting dalam menjalani kehidupan. Meski mampu menjalankan sesuatu dengan gotong royong, tetapi Pelajar Pancasila akan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab secara mandiri. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran dari diri sendiri terhadap situasi yang dihadapi, serta kemampuan menciptakan regulasi diri sendiri. Kedua hal tersebut dapat membentuk pribadi tangguh dan mandiri. 

5. Kreatif: Untuk menciptakan berbagai penemuan inovatif di masa depan diperlukan kreativitas yang tinggi. Tidak hanya sekadar menemukan gagasan-gagasan baru, sebuah inovasi diharapkan juga bermakna, bermanfaat, dan membawa dampak bagi masyarakat. Pelajar Pancasila akan dapat mengasah kreativitas dengan menerapkan pemikiran kritis yang kemudian diolah menjadi inovasi baru. 

6. Bernalar kritis: Untuk menghadapi kompetisi global seperti saat ini dan masa mendatang, maka kemampuan bernalar kritis sangat diperlukan. Kemampuan berpikir kritis sendiri diartikan sebagai kemampuan secara objektif memproses informasi baik secara kualitatif dan kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisa informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Dengan begitu, diharapkan pelajar akan mampu mengambil keputusan yang tepat.

Profil pelajar Pancasila ditujukan untuk membantu memperkuat kompetensi dan perilaku pelajar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yang adalah dasar negara Indonesia. 

SMP Negeri 1 Slawi merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah yang juga menerapkan kegiatan implementasi dari enam elemen Profil Pelajar Pancasila yaitu sebagai berikut: 

1. Kegiatan Rutin 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) sebagai bentuk implementasi Profil Pelajar Pancasila di elemen pertama yaitu Beriman dan Bertaqwa pada Tuhan Yang Esa dan Berakhlak Mulia. Kegiatan ini dilaksanakan setiap pagi hari ketika menyambut peserta didik SMP Negeri 1 Slawi datang ke sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan oleh guru dan peserta didik yang bertugas sesuai dengan jadwal piket 5S yang telah disepakati. Seluruh warga sekolah yang datang ke sekolah wajib melakukan kegiatan 5S dengan guru dan peserta didik yang sedang bertugas di pintu gerbang SMP Negeri 1 Slawi. 

2. Seluruh warga sekolah di SMP  Negeri 1 Slawi terdiri dari berbagai ragam etnis diantaranya Jawa, Sunda, Batak dan China. Selaian itu, juga terdiri dari berbagai ragam agama yaitu agama islam, kristen, katolik, budha dan konghucu. Namun demikian, rasa saling menghargai dan menghormati diantara semuanya semakin tumbuh dan erat. Bisa dikatakan kehidupan sekolah yang seperti ini sudah menerapkan prinsip elemen profil pelajar pancasila yakni berkebhinnekaan global. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline