Lihat ke Halaman Asli

KTT Pemimpin MSG akan Bahas Papua

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua Melanesian Spearhead Group, Victor Tutugoro mengatakan, pada 21 Januari 2014, dia telah memerintahkan satu pertemuan khusus (KTT Pemimpin MSG), dan sekertariat MSG sedang bekerja untuk hal ini. Pertemuan akan diadakan di Vanuatu bulan depan (Februari 2014) terkait masalah Papua Barat.

Hal ini di akui Direktur Jenderal MSG Peter Forau.Melanesian Spearhead Group telah mengkonfirmasi pertemuan Pemimpin khusus akan diadakan di Vanuatu bulan depan. Peter Forau mengatakan telah menyiapkan agenda tersebut. Tersirat agenda pembicaraan terutama masalah Papua Barat dan isu-isu penting bagi kerjasama MSG.

Agenda pertemuan tersebut, mendapat fokus pemberitaan dari radio selandia baru. Berbagai sumber yang diminta pendapat, terkait usaha-usaha MSG terhadap nasib Papua Barat, paska kunjungan sebagian delegasi menlu ke Indonesia pekan lalu.

Radions mengulas, para menteri luar negeri dari PNG, Fiji, Kepulauan Solomon yang telah mengambil bagian dalam misi MSG ke Indonesia dan Papua pekan lalu, bermaksud untuk menemukan lebih banyak tentang aplikasi keanggotaan dari Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan, yang ingin menjadi anggota penuh dari MSG. Namun, misi tersebut dianggap gagal, karena pemerintah Indonesia dinilai membajak misi yang dimaksud.

Yvon Faua, seorang anggota Melanesian Spearhead Group mengatakan, kurangnya data yang dieroleh dari misi menlu ke Papua akan membatasi diskusi besar terkait permintaan Papua Barat. Akibatnya, Faua menuturkan tidak mungkin untuk menerima aplikasi dari kelompok Papua Barat ke dalam MSG, karena itu bukan satu-satunya organisasi yang mewakili Papua Barat, ungkap Yvon yang juga utusan dari FLNKS Kaledonia Baru. Untuk itu, menurutnya, FLNKS tentu membawa catatan akurat tentang Papua Barat pada pertemuan nanti.

Terkait ketua MSG Victor Tutugoro, yang juga juru bicara FLNKS di Kaledonia Baru, telah menyerukan pertemuan tingkat tinggi pemimpin MSG bulan depan untuk membahas isu-isu penting bagi kerjasama MSG, termasuk masalah Papua Barat. Menyambut rencana ini, Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan percaya kunjungan delegasi Melanesia Spearhead Group ke Papua pekan lalu telah melihat secara langsung situasi Papua Barat, meskipun tidak ada pertemuan dengan kelompok-kelompok masyarakat sipil.

Wakil Ketua WPNCL, Otto Ondawame, mengatakan mereka (menlu MSG) telah menyaksikan sendiri perilaku Indonesia, sehingga mereka harus membangun opini mereka sendiri pada kunjungan tersebut. Dia yakin bahwa Melanesia adalah Melanesia, bukan orang Indonesia, sehingga anggota MSG memiliki pendapat mereka sendiri tentang hal ini. Senada dengan WPNCL, menlu Vanuatu, Mr.Natapei mengatakan MSG mungkin harus bertemu dengan para pemimpin masyarakat sipil Papua Barat di tempat lain.

Sampai pada saat ini, radio New Zealand International belum bisa mendapatkan konfirmasi dari sekretariat MSG tentang kepastian tanggal pertemuan yang akan digelar pertengahan bulan depan.

Sebelumnya

Menteri Luar Negeri Vanuatu menarik diri dari kunjungan para menteri luar negeri MSG ke Indonesia karena jadwal tidak termasuk pertemuan dengan kelompok-kelompok yang bersangkutan tentang dugaan pelanggaran HAM di Papua Barat. Edward Natapei mengatakan perjalanan itu dimaksudkan untuk menjadi sebuah misi pencarian fakta untuk menemukan lebih banyak tentang apa yang disampaikan Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan, yang ingin menjadi anggota penuh dari MSG. Dia mengatakan kunjungan tersebut gagal melaksanakan amanat yang disetujui oleh para pemimpin MSG selama KTT terakhir di Kaledonia Baru dan adalah buang-buang waktu.

EDWARD Natapei: Kami tahu bahwa setelah kunjungan itu tidak akan membantu MSG memutuskan apakah atau tidak untuk mengakui Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan ke dalam keanggotaan MSG sehingga itu akan menjadi tidak berarti. Edward Natapei mengatakan program dibajak oleh pemerintah Indonesia untuk mempromosikan hubungan ekonomi dan kerjasama pembangunan.

Ketua Asosiasi Papua Merdeka di Vanuatu, Pastor Alan Nafuki, mengatakan menteri luar negeri dari Fiji, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon seharusnya membatalkan misi tersebut seperti apa yang dilakukan memimpin Vanuatu. Ia percaya Indonesia sedang mencoba untuk membagi anggota MSG dan melemahkan sikap mereka pada Papua Barat.

ALANNAFUKI: Saya melihat pemerintah Indonesia datang untuk mengacaukan MSG sebagai badan koordinasi Melanesia dan mencoba untuk mengintervensi negara-negara Melanesia, ini sangat buruk bagi masa depan kita, ujar Nafuki.

Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan mengatakan meski Indonesia menggeser tujuan kunjungan, para menteri luar negeri telah melihat penindasan Indonesia terhadap orang Papua. Ada laporan bahwa polisi Indonesia menangkap dan mengintimidasi puluhan orang di Jayapura jelang kedatangan menteri MSG. Wakil ketua WPNCL yang berada di Vanuatu, Otto Ondawamemengatakan, jelas para menteri tidak mendapat apa-apa tentang Papua pada kunjungan 13 Januari 2014 silam.

OTTO Ondawame: Hal ini telah menjadi jelas bahwa Indonesia membunuh atau menekan orang-orang di Papua Barat dalam menuntut perubahan politik. Jadi mereka sangat senang mereka menyaksikan warna sejati pemerintah Indonesia sebagai penjajah. ujar Otto Ondawame pada suatu wawancara menyeluruh yang dilaporkan Jurnalis Bridget Tunnicliffe dari radio New Zealand International.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline