Lihat ke Halaman Asli

Polda Papua Sergap Polisi dari Gunung Cyclop?

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Di dunia ini bukan saja orang Papua yang miliki senjata atau bahan peledak lainnya. Bukan juga hanya ada TPN/OPM di dunia. Bukan pula aspirasi Papua Merdeka saja yang muncul. Ada banyak kepentingan dari kelompok, negara, regional. Aparat negara Indonesia yang bertugas ke Papua, sepertinya tak ada kerjaan lain, selain merekayasa segala hal demi meruncingkan sesuatu keingingan. Bisnis keamanan dengan dalih gangguan kamtibmas. Entah darimana datangnya, ada kelompok yang dinamai kepolisian Papua sebagai gerombolan OPM dari gunung Cyclop.

Dengan susah payah kembali menanyakan kelompok yang disebut sebagai kelompok Cyclop tersebut, pihak TPN OPM mengaku tidak mengenal mereka yang disebut oleh Wakapolda Papua bahwa sempat saling sergap yang berujung pada baku tembak 10 menit itu.

POLDA Papua bilang, sempat baku tembak. Aparat mengatakan bahwa baku sergap dengan kelompok tersebut terjadi jelang hut Papua 1 Desember 2013 (Jumat 29 Desember 2013). Pernyataan sepihak polisi ini, kemudian oleh media, tanpa informasi berimbang, sepertinya janggal untuk memastikan bahwa mereka yang diklaim polisi sedang baku tembak itu, adalah benar-benar kelompok yang selama ini berseberangan dengan pemerintah Indonesia. Liputan beritanya lihat kompas, disini.

Media yang melansir berita baku tembak pun, bila ditelisik, bukan hanya kompas saja, ada banyak media, informasi berimbang dari kedua sumber yang berlaku, toh, hanya memberitakan informasi dari sudut kepolisian saja. Maka itu, tak salah, dugaan saya, ini hanya sinetron antara markas polisi Papua baku sergap dengan polisi juga, yang kebetulan penempatannya di gunung Cyclop Jayapura-Papua.

Polisi tangkap polisi? Bukan hal baru di Papua. Masih ingat kah kasus-kasus penembakan seputar Jayapura Papua. Ada sosok bernama OPM di Kampung Nafri, ada juga di Tanah Hitam *Abepura), seakan-akan, memang itu sudah gerakan Papua Merdeka. Dari dua lokasi yang disebut polisi Papua sebagai sarang OPM itu, nyatanya hanyalah kebohongan.

Kenapa? Dari surat resmi Markas TPN-OPM kepada presiden SBY tahun 2012 silam, dilampirkan juga struktur OPM gadungan, dimana Nafri dan Tanah Hitam, bukanlah basis Tentara Papua Merdeka (TPN). Sejak itu pula, presiden perintahkan (supaya tutup muka/hilangkan jejak?), agar kekuatan militer NKRI melenyapkan kemunculan OPM gadungan itu.

Jadilah penyisiran, penangkapan dari otak dibalik itu semuanya. Sampai pada upaya memanggil kembali TPN yang dianggap palsu untuk menyerahkan diri. Penghilangan jejak kepalsuan orang-orang gadungan itu, demi menjernihkan, mana yang asli mana yang bohongan, sehingga memudahkan kedua belah pihak (RI-Papua) untuk saling percaya dalam hubungan membangun upaya penyelesaian Papua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline