Jati dan Anhuz adalah dua sahabat karib alias cs kenyal, bahasa kerennya bestfriend. Keduanya sangat kritis terhadap penguasa, baik penguasa daerah sampai dengan penguasa pusat. Mereka bedua dikenal vokal meskipun bukan bagian dari boyband dengan gaya rambut sisir tengah maupun kuncir nanggung bak penyanyi orkes keliling. Yang membedakan keduanya adalah si Anhuz yang aktif di LSM serta ormas yang menjadi sayap sebuah partai berlambang ndhas kebo, sementara Jati memilih untuk tetap independen. Namun perbedaan itu tidak menyurutkan kekompakan mereka berdua dalam mengritisi setiap kebijakan penguasa serta partai yang berkuasa saat ini.
Sebenernya Jati kurang setuju dengan aktifnya sang sohib dalam ormas yang jadi sayap partai penguasa. Ketidaksetujuan Jati ini beralasan mengingat tokoh dunia perpolicikan sekelas Fahri Hamsyiong saja dipecat sama Fe-KS karena terlalu vokal dan selalu nyinyir terhadap penguasa, bersama kambrat duonya Fadli Jon yang banyak ulah bersama sang mantan ketua depeer Setyanov yang sudah habis kena karma gegara kasus #papamintanambah, apalagi cuma seorang Anhuz? Pikir Jati saat itu. Tapi apapun itu Jati tetap menghargainya.
Pada suatu malam, hp jadul milik Jati berdering. Nada dering 'bojo loro' menggema seantero rumah, mengagetkan istri serta pembantu Jati yang malam itu kembali kena gombal sama bosnya. Tanpa membetulkan isi sempak Jati langsung mengangkat telponnya;
"Halo selamat malam, Jati Segawonkumoro di sini..."
"Halo Jat.. Ini gue Anhuz".
"Elu nuz, kok nomernya lain?"
"Hussttt, jangan kenceng kenceng. Nomer yang biasa gue pake disadap".
"Ciyus lu? Miyapah?".
"Miyabi! Halah.."
"Ada apa? Sepertinya gawat banget?"
"Gue kemarin dapet surat kaleng Jat"