Lihat ke Halaman Asli

Grup WhatsApp Planet Kenthir Terbuka untuk Fahri Hamzah

Diperbarui: 10 April 2016   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="gambar koleksi facebook pribadi"][/caption]By: Arke. SpOG.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah perkoplakan saya akan menulis tentang politikus kontroversial yang sekarang menjadi mantan kader dari sebuah partai dakwah PKS yakni Fahri Hamzah. Berita dipecatnya Fahri Hamzah dari PKS sempat menggegerkan dunia pekoplakan selama berhari hari dan sempat menjadi trending topic di sosmed buatan Rwanda Afrika sana.

Rupanya nasib Fahri tidak hanya dipecat saja dari partai yang terkenal akan ustadnya yang bernama Al Gatot Al Swanditonya itu, namun juga kabarnya doi 'dikucilkan' dari orang orang PKS lainnya. Seperti yang saya comot dari Merdeka.com, Fahri berkeluh kesah melalui akun Twitter-nya, @fahrihamzah. Menurut dia, PKS juga mengeluarkan dirinya dari grup WhatsApp partai.

"Tiba-tiba saya dikeluarkan dari banyak grup WhatsApp kader. Mereka dilarang mendiskusikan saya. #BersamaPKS," tulis Fahri dikutip merdeka.com, Jumat (8/4).

Menurut dia, para pimpinan PKS melakukan teror kepada para pengurus di daerah. Agar tak ada yang membela Fahri Hamzah.

"Sekarang, mereka mulai meneror struktur di bawahnya juga kader agar memutus hubungan dengan saya. #BersamaPKS," kata Fahri.

Nah, kebetulan planet kami selaku planet yang sudah syariah siap menerima siapapun mereka adanya selama dari golongan manusia bukan jin untuk bergabung. Apa tidak capek bang Fahri jadi sosok yang diantagoniskan selama ini? Sekali kali ngenthirlah, biar awet stres... wakakakak

Dijamin jika antum gabung di grup WA kenthir tidak akan digembel gembelkan, tidak akan ada yang nyukurin dan tidak akan ada yang mencalonkan sebagai cagub untuk menyaingi cagub soulmate antum si ustad Al Gatot Al Swandito bin Abu Jahal. Silahkan dipikir dulu ye bang, kali kali aje pengen ngenthir beneran. :)

Salam kereria...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline