-Yogyakarta, 9.24 AM, waktu setempat-
Malam di Jogja, sembari ditemani segelas kopi hitam, dan sepuntung rokok. Suara jangkrik di sawah terdengar nyaring. Saling bersahut-sahutan, seperti sedang berdendang. Sebuah lampu duduk, terlihat mengantuk. Sambil terkantuk-kantuk dia menerangi sebuah meja kayu yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Berusaha merangkai kata untuk sebuah catatan perjalanan. Tentang Jakarta. Jakarta. Beberapa orang mengenal Jakarta adalah sebagai pusat pemerintahan, ibukota, kota metropolitan dan ini, dan itu, dan sebagainya. Namun bagiku, Jakarta hanya hadir dalam imajinasi, tanpa bermaksud untuk menjadi seorang Tu Bhi Lay Khan. (Tua labhil dan allay khan?) Kenangan akan kota Jakarta hanya hadir sepintas. Sama singkatnya ketika terakhir kali kesana, kurang lebih 20 tahun yang lalu. Ketika itu pengetahuanku akan Jakarta hanya sebatas rumah kerabat yang kukunjungi, tidak lebih. Selain itu, kota yang pernah disinggahi Obama ini hanya bisa dilihat lewat televisi dan didengar dari cerita saudara atau kawan. Sampai tanggal 18 Februari 2010. Sebuah tanggal yang tak direncanakan, sebuah tanggal yang bersifat kebetulan. Hari ketika memutuskan untuk bergabung dalam sebuah Social Blog baru yang bernama Kompasiana. Dengan tagline, Sharing dan Connecting-nya. Memutuskan untuk menjadi seorang Kompasianer, -istilah yang kemudian hadir untuk menyebut para anggota Kompasiana- memang merupakan suatu keisengan belaka. Hanya berupa jawaban atas rasa penasaran yang melanda. *Mungkin sedikit karena kandungan unsur Kompas didalamnya. Tapi, hampir 80 % buah dari rasa penasaran. "Apa sih Kompasiana?" tanyaku waktu itu.
-Yogyakarta, masih di suasana malam yang nyaman-
Udara berkisar antara 27 derajat celcius, seperti kata termometer digital yang terpajang di Mirota kampus, selatan kampus UGM. Badan masih diselimuti rasa pegal karena sebuah perjalanan. Perjalanan yang menyenangkan karena bertemu orang-orang yang menyenangkan. Sebuah perjalanan yang tak pernah disangka akan terjadi. Tepat pada tanggal 10 Desember lalu, di Jakarta tepatnya di FX, sebuah mall yang berdiri megah di sekitar bangunan-bangunan tinggi digelar sebuah acara bertajuk Kompasianival. Sebuah acara peringatan ulang tahun dari Social Blog Kompasiana. Tepat pada hari itu, dengan menggunakan sebuah minibus sewaan kami datang ke Jakarta. Ya, kami berdua belas. Saya dan teman-teman Canting, kompasianer dari Jogja datang beramai-ramai ke ibukota negara. Bukan untuk menambah pengangguran ataupun tingkat kejahatan. Bahkan, bukan untuk menjadi rombongan teroris yang akan meresahkan warga di sana. Kehadiran kami di Jakarta selain untuk berjalan-jalan, juga untuk bersenang-senang. Seperti yang sering kami lakukan dimanapun kami berada. Malam itu kami berjalan-jalan dan bersenang-senang bersama kawan dan rekan sesama Kompasianer lain. Di acara ulang tahun sebuah Social Blog yang telah mempertemukan kami, melalui tulisan. Tidak sedikit yang bisa diceritakan dari hasil perjalanan kami kali ini. Bahkan dengan tambahan beberapa foto narsis dan pengin eksis pun kami masih memiliki segudang cerita. Mulai dari ketika salah masuk jalur jalan untuk bus di Jakarta sampai ketika berusaha mencari ruang untuk merokok di sebuah mall yang menawarkan hidup sehat ala Ibukota, dengan menempelkan Thanks for not smoking di setiap tempat. Atau ketika kejadian salah panggil oleh pihak LO, yang berbuah manis bagiku dan Gugun. Yaitu, bersalaman dengan Mas Cahyo Alkantana. Seorang petualang senior yang menjadi Ikon acara Teroka di Kompas TV. Atau ketika melihat secara langsung Miss Indonesia dan membuktikan bahwa mereka tidak lebih tinggi dariku. Atau ketika menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun untuk Om Dian Kelana sembari mempersembahkan lilin ulang tahun yang berupa korek gas. Atau ketika diberi kesempatan untuk berbicara di hadapan para admin (Bang Isjet, Mas Nurul, Mas Rob) dan Kang Pepih bersama Babeh dan Om Thamrin dari Desa Rangkat. Malam semakin larut, ketika teringat kembali setiap momen yang terjadi malam itu. Meski dengan tubuh yang letih akibat perjalanan, kami tetap tertawa dan berfoto ria, seperti para ababil yang sedang berpesta. Pesta keremajaan. [caption id="attachment_149113" align="aligncenter" width="691" caption="Canting @Kompasianival (dok. Mas Hazmi Srondol)"][/caption] "Kompasiana berisi orang-orang hebat. Dan karena Kompasiana, saya diberi kesempatan untuk bertemu orang-orang hebat dan mendapat banyak pengalaman yang tak terlupakan. Jadi, terima kasih kembali saya ucapkan atas kesempatan yang diberikan." Happy Birthday Kompasiana dan Terima Kasih untuk semuanya. ^_^ Salam dari Jogja, Arkanhendra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H