Lihat ke Halaman Asli

Arka Dhairyo

Hanya Penonton

Semua Ini, untuk Apa?

Diperbarui: 23 Mei 2024   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri

Dahulu rumah ini sederhana. Ruang demi ruang kita bangun bersama. Anak tangga yang dulu hanyalah mimpi belaka. Tembok tembok tipis tapi menghangatkan. Semua ini tak apa, asal kulihat hangatnya rumah ini.

Saat semua tak jelas arahnya. Kita hanya punya bersama. Lewati segala hal yang menghadang. Bersama kita membangun rumah ini. Membangun anak tangga demi anak tangga. Kita gapai segala sesuatu yang tak kita sangka. Semoga kita selalu bersama

Tak sadar menimbun lebih beharga. Mengejar keinginan lebih bermakna. Mengejar mimpi sampai tak punya rasa. Seakan hidup hanya untuk menggapai keinginan diri sendiri.

Membangun rumah menjadi lebih bagus tapi sendiri-sendiri. Tembok-tembok tinggi yang sunyi mengurung kita. Anak tangga yang berlebihan jumlahnya. Mendaki terus entah mau kemana. Dan ku bertanya semua ini untuk apa.

Saat ku bertanya semua ini untuk apa? Mereka kerap mengelak, "Nanti kamu akan tahu" jawabnya. Mengejar-ngejar uang hingga lupa keluarga. Mencari seakan hidup perlu banyak uang. Seakan hidup hanya untuk bekerja.

Mengejar yang katanya rezeki hingga ujung dunia. Di prosesnya lupa menjadi manusia. Padahal manusia hanya bertangan dua. Padahal kalau rezeki pasti akan didapatkan juga.

Kasur yang luas tapi bangun sendiri. Tembok tembok tinggi ini tak lagi berarti. Baju yang mahal tapi tak menghangatkan. Mobil baru mengkilap tanpa penumpang di kiri. Rumah yang mewah tapi hanya terasa sepi. Barang mahal yang tak ada harganya. Dan sekarang kubertanya, semuanya untuk apa?

Bagaimana pun engkau berusaha. Menimbun surga yang tak bisa dibagi. Akhirnya pun kita akan mati sendiri-sendiri. Takkan ada yang akan dibawa mati. Semuanya sia-sia.

Makanan yang dulu kita makan bersama, kini hambar rasanya. Foto keluarga kini tak berani ku lihat. Mataku perih, sedih melihatnya. Kontak hening hanya sebatas nama, tak lagi berbincang. Selamat atas kesuksesan kalian. Masing-masing kalian saling bercerita. Namun tak lagi Bersama.

Harta sebanyak ini, untuk apa?
Kesuksesan setinggi ini, untuk apa?
Cepat, namun sendiri, untuk apa?
Semua ini, untuk apa?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline