Lihat ke Halaman Asli

Arka Dhairyo

Hanya Penonton

Kudeta Besar Alam Semesta

Diperbarui: 18 Mei 2024   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

"Manusia sudah keterlaluan bukan?" Ucap Bumi kepada dia.

"Mereka berlomba-lomba merusak seluruhnya yang ada di alam, entah demi apa?" Kata Langit.

Mereka Manusia, mereka makhluk mulia, mereka butuh uang. Mereka menari menghancurkan alam raya yang kecewa. Dibuat oleh nya malapetaka. Mereka hancurkan dunia karena mereka butuh uang untuk gali liang lahat nya.

"Tuhan telah mati, dan kita yang membunuhnya." Ucap umat manusia. Bahkan, mereka menciptakan tuhan yang baru demi membenarkan perilaku mereka. Menghancurkan dunia dan menciptakan Taman Eden mereka sendiri dengan wifi dan kamera depan. Semuanya demi surga sementara.

Tuli pada yang bicara alam. Pemimpin, para ahli, rakyat semuanya menggurui penghuni asli. Merasa lebih tau tentang alam. Akhirnya gas rumah kaca bertebaran. Flora kerasukan freon hingga tewas. Kamar berjeruji berpenghuni berbagai fauna. Mati sesak nafas tengah malam. Terlanjur melakukan hal yang tak seharusnya terjadi.

Karena nafsu mereka takkan mati. Karena nafsu mereka ada dan abadi. Dunia hancur pun mereka merasa bisa bangun kembali. Efek rumah kaca mencekik dunia. Polusi terlontar mengepung kota. Saat senja kehabisan nafas, siang malam pun gelap gulita. 

Kerja bakti menyusun neraka. Mereka miliki bahannya. Kiamat tinggal tunggu datangnya. Beberapa orang mengingatkan. Walau diludahi seribu kali. Beberapa orang berusaha. Walau sudah ditindas habis berkali-kali. Terimakasih 'kan usahanya, kita tunggu tanggal datangnya.

Ketika bumi bertanya pada penghuni nya. "Bagaimana menurut kalian?"
Burung-burung bersiul "Malapetaka!"
Hutan menatap dingin manusia.
Laut dan pegunungan kecewa.
Langit menangisi keadaan.
Kutub utara meleleh tinggalkan dunia.
Tersiarkan kabar penghancur semesta.
Manusia menyerukan "Kudeta besar alam semesta! Amalkan kudeta besar alam semesta! Kobarkan kudeta besar alam semesta!"
Pada akhirnya. Mereka, merasa paling benar, merasa paling hebat. Mereka, pembunuh dari segala pembunuh.

Maka setelah kudeta besar alam semesta mereka selesai. Setelah mereka selesai menari menghancurkan alam raya. Lagu yang mengiringi akhir dunia di kumandangkan. Bumi hampa. Manusia tewas. Neraka penuh. Dunia layak mendapatkan yang lebih baik dari manusia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline