Faktor geografis dan geopolitik merupakan faktor vital dalam dinamika perkembangan suatu negara. Tidak terkecuali di kawasan Eropa Timur khusunya wilayah Krimea di Ukraina.
Telah diketahui bahwa kawasan Krimea telah dianeksasi oleh Rusia pada Maret 2014 dan diresmikan pada 18 maret 2014 dimana krimea resmi dibagi menjadi dua subjek federal yaitu Republik Krimea dan Kota Federal Sevastopol pasca referendum atau jejak pendapat mengenai pengintegrasian Krimea dan Sevastapol ke dalam Federasi Rusia usai dilakukan pada 16 Maret 2014.
Presiden Putin berdalih bahwa Federasi Rusia sama sekali tidak memiliki niat untuk mengambil Krimea dari Ukraina. Akan tetapi ia menyatakan bahwa kebijakannya merupakan keinginan dari masyarakat Krimea sendiri untuk bergabung kedalam Federasi Rusia.
Walaupun pernyataan tersebut dipertanyakan, akan tetapi faktor geografis dan sejarah lah yang menjadi alasan utama dari tindakan aneksasi dari Rusia pada wilayah Krimea.
Dalam sudut pandang sejarah, wilayah Krimea saat ini cukup memiliki kisah yang Panjang dan cukup unik. Pada tahun 1787, Krimea merupakan salah satu wilayah dari Kekaisaran Rusia pasca perang Russo-Turkish.
Setelah Revolusi 1917, Crimea menjadi wilayah otonomi republic dibawah kekuasaan Uni Soviet. Dikarenakan pada saat itu wilayah Krimea didominasi oleh orang-orang Tatar, akhirnya pemerintah mendeportasi dan memindahkan orang-orang Tatar ke Asia Tengah dan akhirnya Republik Otonom diubah menjadi Oblast.
Pada 1954 sesuai kesepakatan presidium tinggi Uni Soviet akhirnya memberikan wilayah Krimea kepada Ukraina dengan catatan bahwa tantara atau kapal komersil Uni Soviet boleh berlalu Lalang di Krimea setidaknya hingga tahun 2042 dengan tujuan menjaga keamanan laut hitam dari ancaman NATO.
Namun pada 1989, Majelis Soviet tertinggi menyatakan bahwa deportasi penduduk Tatar pada era Stalin merupakan hal yang illegal, sehingga terdapat poin kesepakatan bahwa orang yang telah di deportasi pada saat itu boleh Kembali lagi ke Krimea. Tahun 1990-an merupakan titik terendah dari kekuatan Uni Soviet.
Pasca dikeluarkannya Perestroika dan Glasnost oleh Gorbachev pada Juni 1987, membuat banyak sekali revolusi yang dilakukan negara satelit Soviet. Ukraina menjadi salah satu negara yang melakukan hal tersebut. Sehingga pasca Pakta Warsawa dibubarkan pada 1 Juli 1991, membuat Uni Soviet merasa terancam dengan posisi geografis dan geopolitiknya di wilayah timur khususnya di laut hitam.
Dalam sudut pandang geografis dan geopolitiknya, Krimea merupakan wilayah yang sangat ideal dan strategis bagi Rusia. Krimea sendiri diapit oleh 2 laut, di pantai utara terdapat Laut Hitam dan di pantai barat terdapat Laut Azov.