Lihat ke Halaman Asli

Dua Warga Tewas Terseret Banjir di Brebes

Diperbarui: 12 Februari 2018   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Dua warga Brebes, Jawa Tengah, jadi korban terseret air bah, Minggu, 12 Februari 2018. Keduanya adalah Pendi warga Tengki, (50) dan Khoerunisa (12) warga Jatibarang.

Pendi tewas terseret banjir saat tengah memperbaiki tanggul. Ia terperosok masuk dalam gorong-gorong. Ia ditemukan warga di sungai yang tak jauh dari kejadian.

Tim SAR dibantu warga beramai ramai mengevakuasi jasad korban.

Sementara korban tewas lainnya, Khoerunisa ditemukan warga setengah jam dari waktu kejadian. Ia yang tengah bermain di halaman rumahnya saat banjir dating, terpeleset dan masuk ke selokan.

Karena korban tidak bisa berenang akhirnya tenggelam. Khoerunisa di perkirakan tenggelam sekitar pukul 08.00 WIB dan ditemukan warga setengah jam kemudian. Warga yang sempat menolong membawanya ke Puskesmas Jatibarang, namun diperjalanan nyawanya  tak terselamatkan.  

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes menyebutkan banjir yang menyerbu pemukiman warga di Brebes menenggelamkan 15 Desa di tiga kecamatan. Desa yang mengalami banjir di antaranya Desa Wangandalem, Pemaron, Terlangu, Kalipucang, Kalimati, Lembarawa, dan Padasugih, Kecamatan Brebes.

"Kemudian di Kecamatan Wanasari banjir menggenangi Desa Glonggong, Jagalempeni dan  Wanasari, Kecamatan Wanasari," kata Kepala BPBD Brebes, Eko Andalas. 

Sementara itu di Kecamatan Ketanggungan banjir menggenangi Desa Buara, Ketanggungan, Dukuh Tengah, Cikeusal Lor, dan Sindangjaya.

Camat Ketanggungan Laode Aris Vindar  juga menyampaikan, selain banjir yang melanda diwilayahnya sejak Minggu, 11 Februari 2018 malam, tanah longsor juga terjadi dan menyebabkan jalan utama terputus.

Sedikitnya 2000 jiwa warga Dukuh Salagading, Garogol dan Jalawastu terisolir. Mereka tidak bisa menuju ibu kota kecamatan (Ketanggungan) melalui Desa Cisereuh.

 "Jalur transportasi ekonomi lumpuh dan anak sekolah tidak bisa masuk sekolah," katanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline