Ketika harga obat nyaris tak terjangkau mayoritas masyarakat, pengobatan herbal alternatif menjadi pilihan. Selain itu, memahami potensi agro medisin yang sudah disediakan oleh alam harus dimanfaatkan. Disinilah peran ahli diharapkan dapat tampil untuk memberikan advokasi, terutam ahli kimia dan farmasi.
Menurut Budayawan Pantura, Drs. Atmo Tan Sidik, mengatakan secara realitas orang yang minum air kelapa muda itu merasakan dari stress menjadi fress. Harganya pun terjangkau oleh kalangan dibanding dengan wizki atau minuman keras lainnya.
"Dari kajian medis historis, kelapa hijau memiliki fungsi sebagai media pengurai racun, juga sebagai pemecah bagi penderita kencing batu. Sebaiknya masyarakat memulai membudidayakan kelapa hijau karena potensi pasarnya sangat bagus," kata Atmo.
Dalam hal ini, kearifan lokal yang terdapat dalam ensiklopedi ramuan obat peninggalan para raja-raja jawa mengenalkan satu jenis obat yang dapat mengurai racun. Dalam hal ini adalah kelapa hijau (cocos nucifera).
Peniliti Kimia farmasi dari unifersitas Negeri Yogyakarta Prof Dr. Nurfina Aznam SU Apt mereferensikan betapa manfaatnya kelapa bagi kesehatan karena kandungan kimianya, terutama kelapa hijau.
Air kelapa hijau, dibandingkan dengan jenis kelapa lain, banyak mengandung tannin atau antidotum (anti racun) yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang paling menonjol yaitu enzim yang mampu mengurai sifat racun.
Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air kelapa yakni asam askorbat/vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium/potassium. Mineral yang terkandung pada air kelapa, zat besi, fosfor dan gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa serta surkrosa.
Khasiat kelapa muda dan penyakit yang dapat diobati berdasarkan berbagi literature antara lain keracunan, sakit panas dalam, sakit panas, demam berdarah, kencing batu, mengurangi sakit waktu haid, influenza, sakit gigi berlubang, ubanan, dan ketombe.