Lihat ke Halaman Asli

Smartphone Bukan Ajang Gengsi!

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Smartphone atau telepon pintar, alat atau media dalam berkomunikasi dengan fitur yangbegitu banyak. Dan dapat mencangkup semua kalangan. Dengan harga yang relatif murah. Smartphone yang hampir setiap orang mempunyainyabahkan dari kalangan menengah kebawah sampai ke atas telah berlomba lomba dengansmartphone mereka. Smartphone sebenarnya hanya handphone biasa seperti fungsi awalnya hanya sms dan telpon saja tapi seiring zaman yang selalu maju. Muncul tambahan fitur fitur mulai dari kamera, merekam video, internet, game, aplikasi aplikasi pembantu dalam mempermudah kehidupan dan masih banyak lagi. Smartphone memang sangat membantu bagi kehidupan setiap orang misalnya untuk memperlancar tugas tugas kuliah dengan adanya smartphone mereka bisa mengerjakan tugasnya dimanapun dan kapan pun, mencari sebuah materi kuliah dan lain-lain .

Bahkan dengan kehadiran smartphone yang begitu cepat dan tak tercontrol. Zaman sekarang terlalu banyak anak anak sekolah dasar bahkan sampai taman pendidikan kanak kanak sudah mempunyai smartphone yang hanya di gunakan untuk bermain game. Boleh saja asal dengan pengawasan dari orang tuanya. Banyangkan jika selama sehari mereka hanya menghabiskan waktu di depan smartphone mereka. Belum waktunya bagi mereka memiliki smartphone. Hal seperti itu membuat mereka jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Banyak fitur yang dapat kita nikmati dengan mudah hanya dengan mendownload sekali klik sudah dapat kita dapatkan. Mulai dari akses internet, peta atau penunjuk jalan, menyimpan file, bahkan sampai memiliki asisten pribadi. Dan juga kita dapat mengerjakan sesuatu tidak hanya di kantor tapi di mana saja dan kapan pun.Dengan sebuah smartphone kita bisa menjangkau dunia yang begitu luas ini. Berhubungan dengan teman yang berpisah jauh. Menjangkau berita dengan mudah. Menggali semua informasi yang ada dan juga untuk bertukar pikiran.

Tapi apa daya banyak orang yang mempunyai smartphone hanya sebagai ajang gengsi, hanya mengikuti zaman dengan tidak bisa memaksimalkan penggunaan smartphone tersebut. Mungkin sebagian orang jika ada smartphone yang baru saja rilis mereka akan berbondong bondong membelinya padahal smartphone mereka yang lama masih bisa digunakan, tak rusak, masih mulus hanya tak mau di kenal dengan sebutan orang yang ketinggalan zaman.

Buat apa punya mobil yang bisa muat empat orang tapi hanya satu isinya. Mungkin itu kalimat yang tepat. Coba lihat sebagian masyarakat luar negeri yang memiliki handphone biasa saja tapi tau segala fungsi handphone tersebut walau hanya berbekal fitur sms dan telepon saja masyarakat luar negeri bisa menggunakannya dengan maksimal. Masyarakat kita sendiri cenderung melihat berapa harganya bukan kualitasnya. Jika harganya mahal maka smartphone tersebut pasti bagus, belum tentu karena semua itu bukan tergantung harga tapi tergantung kebutuhan dan penggunanya.Hal primer pun dikeduakan. Boleh saja kita mempunyai smartphone tentunya dengan melihat spesifikasi apakah sesuai kebutuhan. Jika saja smartphone digunakan sesuai kebutuhan begitu banyak manfaat yang bisa di ambil.

Terlalu banyak orang yang akan memandang bahwa smartphone adalah kasta ekonomi yang membuat mereka akan bertanya tanya mulai dari harga, tipe, dan lain lain. Membuat orang merasa risih. Padahal tak berpengaruh bagi kegiatan sehari hari. Hanya bagaimana kita menggunakan smartphone kita bukan apa smartphone mu.

Jangan terlalu terpaku dengan harga. Karena harga belum tentu menentukan kualitas. Jadilah pembeli yang bijak. Dengan smartphine kita bisa mempermudah kehidupan takhanya digunakan sebagai ajang gengsi dan taraf ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline