Lihat ke Halaman Asli

"Dukun" Saya Bernama Promag

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_122674" align="alignleft" width="300" caption="Masa percaya dukun, dukun aja percaya PROMAG"][/caption] Dulu saya penderita sakit mag. Setiap mau ada even penting selalu aja apes, Si Mag datang gak diundang dan selalu bikin acara berantakan. Tapi setelah kenal sama dukun nya anti Mag, sampai saat ini udah gak pernah lagi jumpa dengan Si Mag. Awal perkenalan saya dengan dukun ini, pada saat saya dipilih untuk menjadi petugas pengibar bendera di SMA saya dulu. Sebenarnya saya tidak mau ditugaskan, karena takut  bendera tidak terbentang karena terbelit waktu dibentangkan. Tiba saatnya waktu yang ditunggu-tunggu. Jantung saya berdetak cepat, merasakan adrenalin mulai naik. "saya harus cari akal agar saya tidak jadi petugas", akhirnya saya punya ide untuk pura-pura sakit dan bisa istirahat di ruang PMR. Karena memang teman-teman saya sudah tahu kalau saya langganan sakit Mag, jadi alasan yang dipakai adalah sakit Mag. Tiba diruang PMR saya bertemu petugas PMR yang sebenarnya teman-teman saya juga. Saya saat itu diberikan obat untuk menghilangkan sakit mag oleh petugas. Belum sempat dimakan tiba-tiba teman saya yang lain tiba-tiba nyeletuk, "Nih, mendingan pake "dukun" saya aja, dari pada pake itu. saya sudah sering kok pake ini dan hasilnya tokcer". Pada saat itulah pertemuan pertama saya dengan "dukunnya" teman saya yang bernama PROMAG. Akhirnya saya minum, demi meluluskan drama yang sudah terlanjur saya buat. Di siang harinya, yang biasanya mag saya sudah mulai kambuh, kok tidak terasa. Setelah saya flashback lagi, mungkin karena PROMAG tadi pagi. Akhirnya setiap setelah sarapan saya selalu makan PROMAG, dan seiring berjalannya waktu, saya kurangi sedikit demi sedikit dosisnya. Hingga sekarang saya berumur 31 tahun, tidak pernah kenal lagi yang namanya Mag. Terima Kasih "Dukun" PROMAG




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline