Lihat ke Halaman Asli

Arizta Primadiyanti

Manusia yang terus belajar

MDGs Buah Pikiran 189 Negara

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

MDGs singkatan dari Millennium Development Goals dalam bahasa Indonesia disebut Tujuan Pembangunan Millenium. MDGs adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). MDGs memiliki depalan butir tujuan secara umum mencakup kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gender, angka kematian bayi, kesehatan ibu, beberapa penyakit (menular) utama, lingkungan serta permasalahan global terkait perdagangan, bantuan, dan utang. Setiap tujuan memiliki target tersendiri yang dapat di ukur secara kuantitatif. MDGs ini mulai dilaksanakan tahun 2000 dan ditargetkan terwujud pada tahun 2015.

Telah diuraikan di atas bahwa MDGs memiliki delapan tujuan utama. Kedelapan tujuan ini dirinci sbb:

1.Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan Ekstrem

2.Mewujudkan Pendidikan Dasar Untuk Semua

3.Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

4.Menurunkan Angka Kematian Anak

5.Meningkatkan Kesehatan Ibu

6.Memerangi HIV dan AIDS, Malaria Serta Penyakit Lainnya

7.Memastikan Kelestarian Lingkungan

8.Membangun Kemitraan Global Untuk Pembangunan

Sebagai salah satu mahasiswa Kesehatan Masyarakat ada baiknya lebih menyoroti butir-butir dalam bidang kesehatan, yaitu : butir keempat menurunkan angka kematian anak, butir kelima meningkatkan kesehatan ibu, dan butir keenam memerangi HIV/AIDS, malaria serta penyakit menular lainnya.

Butir keempat : Menurukan angka kematian anak

Adalah salah satu langkah melindungi aset bangsa sebab anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Namun tanpa sarana kesehatan yang layak, diri mereka dapat terancam. Di Indonesia, ada 24 balita meninggal setiap jamnya (sumber: USA ID). Kurangnya informasi perawatan dan pencegahan penyakit bagi anak-anak menjadi salah satu penyebabnya. Padahal pemerintah telah menyelenggarakan program imunisasi gratis di posyandu-posyandu yang tersebar di Indonesia.

Butir kelima : Meningkatkan kesehatan ibu

Tingkat kematian ibu di Indonesia masih tinggi. Sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian tersebut akibat pendarahan, gangguan tekanan darah tinggi saat kehamilan, dan komplikasi aborsi/infeksi. Minimnya pendidikan menjadi salah satu faktornya. Banyaknya kasus seks bebas juga menjadi biang keladi kematian ibu.

Butir keenam : Memerangi HIV/AIDS, malaria serta penyakit menular lainnya

Penyebaran HIV/AIDS di Indonesia berkembang sangat cepat. Menurut Komisi Penanggulangan AIDS, sejak 1987-2008, tercatat 12.686 kasus AIDS, 2.479 di antaranya telah meninggal.   Penularan HIV/AIDS terkonsentrasi oleh dua kelompok, yaitu pengguna Napza ( Narkotika, Psikotropika, dan Zat aditif lainnya) dan pekerja seks. HIV menyebar tidak melalui sentuhan, tetapi kontak langsung dengan darah yang tertular. Contohnya, tukar-menukar jarum suntik dengan pengguna Napza, melakukan hubungan seks dengan penderita, dan ibu yang menderita HIV pasti akan menular pada anak yang dikandungnya.

Dari ketiga poin penting tersebut kita dapat mendukung program tersebut dengan melakukan berbagai upaya nyata. Pertama, menginformasikan ke saudara terdekat, keluarga, tetangga, teman, tentang imunisasi gratis yang dilakukan posyandu terdekat.

Kedua, menghindari seks bebas. Seks bebas dapat mengakibatkan kehamilan. Banyaknya kehamilan di luar nikah ini sering terjadi di kalangan remaja dan biasanya akan berujung pada aborsi. Padahal aborsi dapat mengancam dua nyawa sekaligus, nyawa anak dan nyawa ibunya. Untuk itu sebagai perempuan seharusnya berhati-hati dan senantisa menjada dirinya dari kasus perkosaan yang marak terjadi di Indonesia. Dampak lainnya dari seks bebas, yaitu dapat menularkan penyakit HIV/AIDS.

Ketiga, bagi ibu hamil untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilannya kepada petugas kesehatan. Kehamilan perlu diimbangi dengan makan-makanan yang bergizi agar bayi yang dikandungnya dapat terhindar dari penyakit. Pemerikasaan rutin dapat mencegah kasus keguguran.

Keempat, menggunakan jarum suntik dan alat-alat medis yang steril. HIV menular melalui darah penderita. Penderita yang menggunakan Napza biasanya menularkan penyakit HIV ke penderita lain melalui tukar-menukar jarum suntik.

Daftar pustaka :

www.undp.or.id

mdgsindonesia.org/official/index.php/tentang-mdgs‎

id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium‎

http://e-sejati.blogspot.com/2012/10/cara-pencegahan-penyakit-hivaids.html

Esensi tugas esai MDGs :

-Mengenal program Millennium Development Goals di Indonesia

-Sarana berlatih membuat karya tulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline