Lihat ke Halaman Asli

Richo Deo Arizona

Mahasiswa IPB University

Cegah Stunting, Mahasiswa KKN-T IPB Desa Ranupani Melakukan Penyuluhan Pentingnya Gizi Anak Usia Dini

Diperbarui: 27 Juni 2022   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan kegiatan posyandu di Dusun Sidodadi/dokpri

Stunting masih menjadi problematika kesehatan di Indonesia. Beberapa kasus seperti kondisi tinggi badan anak tidak sesuai dengan tinggi badan pada usianya. 

Menurut Riskesdas (2022), Hal ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama sejak dari kehamilan hingga usia sekolah. Prevalensi stunting di Indonesia 26,92% pada tahun 2020. Pada tahun 2021 penurunan prevalensi stunting sebesar 3,3% yaitu berada pada 24,4%. Penurunan angka ini menjadi sebuah harapan untuk terus menekan angka stunting di Indonesia.

(Jumat, 24/6/2022), Mahasiswa KKN-T IPB yang sedang melakukan program pengabdian masyarakat di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang Melakukan penyuluhan dan pembekalan pentingnya gizi anak sejak usia dini saat kegiatan posyandu yang diadakan di Dusun Sidodadi.

Selama berlangsungnya acara penyuluhan, mahasiswa KKN-T IPB dibantu oleh ibu-ibu kader posyandu dan bidan desa melakukan kegiatan seperti posyandu pada umumnya yaitu melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pemberian vaksin pada anak usia dini.

Kegiatan penyuluhan stunting oleh mahasiswa KKN-T IPB di isi dengan materi yang menarik sehingga menarik antusiasme para ibu-ibu desa yng membawa anaknya saat acara posyandu. Diawali dengan perkenalan diri, saling tanya kabar, kemudian dilanjut pemaparan materi yang dikemas secara sederhana dengan bantuan Microsoft Power Point untuk mempermudah tersampaikan kepada ibu-ibu desa.

Penyuluhan upaya mencegah stunting oleh mahasiswa KKN-T IPB/dokpri

Secara umum, pemaparan materi terbagi atas tiga bagian utama, yaitu mengenai materi seputar stunting yang terdiri atas pengertian stunting dan prevalensi stunting, cara mengetahui status gizi berdasarkan tinggi badan menurut usia anak, dan faktor penyebab stunting yang terbagi menjadi dua yaitu faktor langsung dan tidak langsung.

Menurut UNICEF (2020), faktor penyebab stunting terbagi menjadi dua yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung yaitu terbagi menadi dua yaitu asupan gizi dan penyakit infeksi. 

Asupan gizi yang tidak seimbang, tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat gizi seimbang seperti makanan yang beragam, sesuai kebutuhan, bersih dan aman, misalnya bayi tidak memperoleh ASI eksklusif. 

Selanjutnya yaitu faktor tidak langsung yaitu ketersediaan pangan tingkat rumah tangga, perilaku atau asuhan ibu dan anak, pelayanan kesehatan dan lingkungan. Ketersediaan pangan tingkat rumah tangga khususnya pangan untuk bayi 0-6 bulan yaitu ASI eksklusif dan bayi usia 6-23 bulan yaitu MP ASI, dan pangan yang bergizi seimbang khususnya bagi ibu hamil. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline