Puisi oleh: Ariyanto Sudaya, nomer: 124
sepasang pemuda berpayung matahari
jejaknya beralaskan rekahan debu
pagi buta berlari mengejar mimpi
malam hari terseduh melukis gugusan biru
mengeja arti setitik warna
angkuhnya megah persada
pincang kepak sayap garuda
pita dwi warna hampir terlepas dari cengkeramannya