berharap pendulum cukup menghisap panas magma hujan menghentak rengkah atas pelapis tanah tersia keringat diperas rakyat siang dan malam memelihara harap menghisap rakus inang pemberi
satu janji akses penghubung siap direalisasikan agar cepat terciptanya pemerataan pembangunan lorong gelap menuju cahaya metropolitan beradu suara hingar bingar wajah tua tersenyum kebahagiaan
tapi sayang itu hanya sesaat dapat dinikmati hitungan hari kembali gelap jalan menuju metropilitan kapan datang manusia pemakan aspal dengan rakusnya tersisa hanya tanah merah berlubang dan berlimpur
ah... entah sejak kapan manusia pemakan aspal berada di negeri indah dan menggoda sumber dayanya hingga beruang kutup pun berani menyebrangi panasnya cakrawala demi mencari cadangan untuk kehidupan mereka dimasa depan
sementara beruang lokal sibuk bertengkar berebut pohon mati saling tunjukan ketajaman cakar beruang kutub asyik memanen madu hutan tinggalkan cerita berakhir penyesalan pinggir rimba,13-maret-2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H