Lihat ke Halaman Asli

Pengepul Asap

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kemuning hitam putih dari bumi lancang kuning
menjeritkan airmata bersembunyi pengepul keping
kambing hitamkan masyarakat pengepul asap bebas berteriak
sementara irigasi keping perlahan mengalir dari ketiak asing

dana disimpan sampai kapan
menunggu pengap pasti besar lagi didapat keuntungan
sudah menjadi seperti proyek bancakan tahunan
diujung senja masyarakat juga yang jadi korban

tuan
tahun kemarin berita si asap sudah genting
waktu pendidikan tunas harapan terpaksa dikorbankan
tapi mengapa tuan tuan masih saja seperti orang linglung
tak cukupkah setahun dua tahun yang lalu jadikan pelajaran

tuan
jangan jadikan kabut asap permainan politik
lempar sana lempar sini dibawah meja kalian tertawa
apakah karena dana yang mengalir kalian rela mencekik
tak ingin berburuk sangka, tapi mengapa lambat tuan tuan bergerak kesana

pinggir rimba,14-maret-2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline