Lihat ke Halaman Asli

Bangkit

Diperbarui: 27 Mei 2018   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kulayangkan pandangku lesu
Akan adakah pertolongan?
Segenap tanya merasuk di kalbu
Hancur hati berwujud kepingan

Terbayang lekat masa laluku
Ketika jiwa berontak menderu
Ketika raga larut berpadu
Angkara nafsu membelit nalarku

Kala itu kini t'lah silam
Namun bukan tanpa luka
Bukan pula tanpa nelangsa
Air mata tak tuntaskannya

Sayup lagu lirih kudengar
Menggugah rasa, guncangkan gairah
Tak harus lara senantiasa
Kuangkat suara, kunaikkan doa

Dengan penuh asa terkembang
Hidupku karena anugerah-Nya
Tak sendiri aku berjuang
Kupunya Sang Kuasa, dan sang tercinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline