Elaborasi Pemahaman Pembelajaran Sosial Emosional
Setelah melakukan role play dan mengamati jalannya proses role play, sekarang saatnya kita mendiskusikan dan mengevaluasi bagian mana yang sudah baik dan masih kurang dalam proses role play tersebut.
Pertanyaan pemantik untuk diskusi:
- Apa saja hal-hal yang sudah baik dilakukan dalam proses role play tersebut?
Jawaban:
Hal-hal yang sudah baik dilakukan dalam proses role play tersebut ialah sbb: guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Guru berusaha menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta menerapkan kompetensi sosial emosial dalam pembelajaran. Kompetensi sosial emosional yang diterapkan yakni kesadaran diri dan pengolahan diri. Hal ini dilakukan dengan membuka pelajaran dengan salam pembuka dan berdoa bersama, memperhatikan kesiapan peserta didik, mengecek kehadiran peserta didik, kerapian pakaian peserta didik dan kebersihan lingkungan kelas peserta didik. Sedangkan kompetensi keterampilan sosial dan kesadaran sosial dilakukan saat diskusi kelompok. Role play yang telah dilaksanakan bagusbaik dengan materi jelas dan kelengkapan bahan ajar. - Apa saja hal-hal yang masih belum maksimal dilakukan dalam proses role play tersebut?
Jawaban:
Hal-hal yang masih belum maksimal dilakukan dalam proses role play tersebut ialah pada kemampuan dalam mengelola kelas dan mengelola diskusi kelompok. Pada saat diskusi kelompok tidak semua peserta didik terlibat aktif dalam kelmpoknya dan hanya mengandalkan temannya. Selain itu beberapa peserta didik tidak fokus dalam pembelajaran. - Bagaimana sebaiknya saya dapat membuat metode dan siklus lebih sinkron satu sama lain?
Jawaban:
Hal yang dapat dilakukan untuk membuat metode dan siklus lebih sinkron satu sama lain ialah memahami peserta didik. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan observasi karakteristik peserta didik. Berdasarkan hasil observasi guru dapat membuat perencanaan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik baik dari segi metode, strategi, model maupun media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selain itu guru perlu merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan agar memperbaiki kualitas pembelajaran berikutnya. Dengan melakukan refleksi secara terus-menerus maka perbaikan proses pembelajaran akan terjadi secara terus-menerus hingga meningkatkan proses pembelajaran.
- Bagaimana saya menempatkan pihak terkait seperti rekan sejawat dan orangtua dalam proses experiential learning?
Jawaban:
Hal yang dapat saya lakukan untuk menempatkan pihak terkait seperti rekan sejawat dan orang tua dalam proses experiential learning ialah sbb: melakukan kegiatan kolaborasi antar peserta didik terkait kegiatan pembelajaran yang menerapkan proses experiential learning. Guru menjadi pengamat proses pembelajaran dengan mengamati keterlibatan peserta didik disetiap kegiatan pembelajaran. Selain itu peserta didik terlibat dalam refleksi setelah kegiatan pembelajaran. Sedangkan orang tua berperan dalam mengawasi dan membimbing peserta didik diluar jam sekolah. Guru bekerjasama dengan orang tua agar kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik. - Hal apa yang sebaiknya saya rencanakan untuk memaksimalkan proses experiential learning tersebut?
Jawaban:
Hal yang saya rencanakan untuk memaksimalkan proses experiential learning ialah sbb:- Tujuan dan hasil yang jelas: Tentukan tujuan dan hasil yang ingin dicapai dari proses experiential learning. Tujuan yang jelas akan membantu memfokuskan upaya dan mengetahui apakah proses tersebut berhasil atau tidak.
- Pilih metode pembelajaran yang sesuai: Pilih metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai, serta pengalaman yang dipilih. Metode pembelajaran dapat meliputi diskusi, observasi, simulasi, atau pengalaman langsung.
- Evaluasi proses dan hasil: Evaluasi proses dan hasil dari proses experiential learning. Hal ini akan membantu Anda mengetahui seberapa efektif proses tersebut dan apa yang dapat ditingkatkan di masa depan.
- Berkomunikasi secara terbuka: Berkomunikasi secara terbuka dengan peserta, rekan sejawat, atau orang tua tentang proses experiential learning yang sedang dilakukan. Berbagi pandangan, harapan, dan kekhawatiran akan membantu memperbaiki proses dan membangun dukungan.
- Mengadakan refleksi dan pembelajaran lanjutan: Setelah proses experiential learning selesai, adakan sesi refleksi dan pembelajaran lanjutan dengan peserta. Hal ini akan membantu mengidentifikasi pembelajaran yang telah dicapai dan membuka kesempatan untuk belajar lebih lanjut.
- Bagaimana sebaiknya saya merefleksikan pemahaman saya dalan revisi RPP saya?
Jawaban:
Refleksi pemahaman saya dalan revisi RPP atau modul ajar ialah sbb: Pertama, Mengecek indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kedua, Meninjau kembali tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, kebutuhan peserta didik, dan metode pembelajaran. Ketiga, Menilik kegiatan pembelajaran yang telah disusun harus sistematis dan memuat kompetensi sosial emosional yang terkait dengan experiential learning. Keempat, Mengevaluasi hasil belajar peserta didik harus dapat mengukur ketercapaian pembelajaran dan sesuai dengan tujuan serta indikator pencapaian kompetensi. Kelima, berdiskusi dengan teman sejawat dan guru pamong terkait modul ajar yang telah dirancang sebagai bahan perbaikan sebelum melaksanakan pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H