Masih ingat, kan?
Subuh itu kita berdiri menghadang mentari
Kau selangkah di depanku, di sisi kiri
Membuatku mudah menatapmu meski dengan cara mencuri
Betul, mencintaimu adalah mencuri
Dan jangan salahkan aku
Sebab hanya dengan mencuri namamu dalam kantung kantung do'aku
Aku terbebas dari kutukan pamrih apapun
Meski masih juga bukan apapun dibanding kasihmu
Kau yang selalu beri bukti tanpa janji