Lihat ke Halaman Asli

Ariyani Asmara

Wife, Mom's with two Boys

Tangis Pilu di Bumi AREMA

Diperbarui: 2 Oktober 2022   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AREMA by CANVA design.com

 

Hari ini hari Minggu , hari kedua di bulan  Oktober tahun 2022. Kita semua dikagetkan dengan berita yang tidak di sangka sangka. 

Berita dan video berseliweran di groups Whatsapp. Mengenaskan sekali , membuat saya ,tentu semua orang ikut trenyuh mendengar dan melihatnya, ditambah lagi cuaca hari ini  mendung, sebentar sebentar gerimis, sepertinya bumi ikut merasakan sedihnya.

Dunia persepakbolaan Indonesia berduka lagi.

Sabtu Malam Minggu ternyata di Malang , ada perhelatan besar yaitu pertandingan sepakbola LIGA 1 antara Arema FC  bertanding melawan Persebaya Surabaya. Pertandingan berlangsung di STADION Kanjuruhan di Kepanjen Kabupaten Malang. Kanjuruhan termasuk Stadion yang besar dan luas,tempatnya agak minggir dari kota terbesar kedua di Jawa Timur tersebut.

 Kalau dahulu pertandingan di laksanakan di jantung kota Malang, yaitu stadion Gajahyana, karena dirasa kurang mencukupi untuk prasarana dan sarananya ,maka   semua event besar di pindahkan  ke Kanjuruhan  tersebut. Diharapkan semua event berjalan dengan tertib, kondusif dan berjalan dengan lancar. Namun hal yang tidak di inginkan malah terjadi di tempat yang relatif baru tersebut.
Kabar mengenai korban meninggal dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan masih simpang siur, tapi khabar terakhir  130 orang, semoga tidak bertambah lagi ya., untuk penyebab pastinya kita tunggu saja pihak yang meng investigasi agar kita tidak berprsangka dari khabar khabar yang belum pasti kebenarannya.

Diantara korban korban tersebut ada dua  anggotapolisi .ada ibu ibu  , anak anak, kebanyakan remaja, dan semuanya itu Fans berat sepak Bola dan pendukung setia  Klub Sebak Bola AREMA yang merupakan kebanggan warga Malang, dengan simbol Singa besar dan dijuluki Singo Edan ( Singa Gila). Maksudnya Singa adalah binatang yang kuat dan ditakuti oleh musuh musuhnya, begitu juga Arema diharapkan menjadi Klub Bola yang selalu menang dan ditakuti oleh musuh musuhnya.
Apa daya namanya pertandingan hanya ada dua kemungkinan kalau nggak kelah ya menang, tidak bisa kita berharap menang terus, karena ke inginan tersebut diharapkan juga oleh klub klub Bola yang lain tentunya.
Kemenangan bisa terjadi karena ada banyak faktor , Faktor human/manusia atau pemainnya, pemainya yang baik dan handal semua belum tentu dalam pertandingan akan menung terus, begitu juga dengan klub yang pemainnya dianggap skillnya kurang daripada lawan,di jamin akan kalah. Karena kita harus ingat ada faktor mutlak yang tidak bisa kita pungkiri , yaitu Allah SWT yang akan menentukan segalanya.
Mungkin itulah yang harus dimiliki oleh penyokong penyokong sepakbola atau cabang cabang olah raga yang lain. Umpama   idola kita kalah, kita bisa maklum dan tidak menyalahkannya, dan kita tidak sampai merasakan sakit sampai kehulu hati dan akhirnya menimbulkan kegaduan atau melakukkan hala hal yang kurang pantas, yang seharusnya tidak pernah terjadi.
Melihat dari fenomena fenomena  yang sering terjadi di dalam pertandingan sepakbola, yang kadang kadang cenderung beringas bahkan sampai menghilangkan nyawa, mungkin pemerintah, mempora dan PSSI harus membenahi sistem atau meninjau kembali  aturan aturan dalam persepakbolaan Indonesia.
Mungkin dibatasi jumlah penontonnya, diadakan  ditempat tertutup,yang ini mungkin tidak setuju ya, karena promotor atau yang punya klub akan rugi bandar karena tidak ada uang masuk buat operasi internal dan akan mengalami kerugian sangat yang sangat banyak.
Padahal sepakbola ini seperti perdagangan, yang bisa menghasilkan duit didalamnya.
Atau opsi terakhir, kalau memang banyak mudlaratnya atau lebih banyak merugikan , untuk sementara pertandingan bola dibekukan saja alias ditunda dulu sampai menemukan sistem yang baik.
Rasanya tidak rela kalau nyawa melayang hanya karena membela bola. Mungkin saat itu ada Ibu ibu mengajak anaknya yang masih kecil nonton bola untuk bersenang senang karena malam minggu, tapi pulang tinggal atau nama. Bahkan ada cerita satu gangs anak muda , nonton bareng bareng akhirnya jadi korban dan jumlahnya puluhan .Ada bapak bapak polisi yang pamit ke keluarganya untuk menjaga dan  mengamankan pertandingan ikut terkorban juga .

Innalillahi wa inailaihi Rojiún

Dari hati yang paling dalam saya ikut berbelasungkawa.

Untuk saudara saudaraku semua yang terkorban
Semoga husnul khotimah
Semmoga diterima semua amal ibadahnya
Semoga diampuni semua ke khilafannya
Semoga mendapat tempat terbaik di sisiNYa.
untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan, kesabaran dan ke Ikhlasan.
Aamiin Yaa Robbal Alamin.
al Fatihah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline