Masa social distancing yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus covid19, mungkin menjadi masa yang tidak akan terlupakan oleh para ibu rumah tangga, baik yang murni menjadi ibu rumah tangga maupun yang sekaligus menjadi wanita bekerja. Bekerja dari rumah memberikan kesempatan untuk ibu dapat mengasuh anaknya secara langsung selama 24 jam termasuk dapat mengurus keperluan rumah tangga tanpa perlu asisten.
Di hari pertama, kedua sampai hari ke tujuh, kegiatan bekerja di rumah tentu menjadi hal yang menyenangkan, bahkan mungkin dapat disebut menjadi sebuah kerinduan karena semua ibu pasti senang bila dapat berpenghasilan dan juga sekaligus dapat melihat dan merawat dan mengurus kebutuhan keluarganya setiap hari, namun lambat laun, kejenuhan, kelelahan bahkan stress mulai akan dirasakan oleh para ibu, karena waktu istirahat berkurang, waktu refreshing bersama teman tidak ada. Hal yang sama juga mungkin akan dirasakan oleh ibu yang bukan pekerja, terutama bila memiliki anak usia sekolah.
Berikut ini adalah peran penting ibu rumah tangga dalam masa social distancing akibat wabah virus covid19 :
Menjadi lebih sering Masak
Dalam kondisi normal, kebanyakan ibu rumah tangga masak hanya 2 kali, yaitu pagi dan sore. Masak pagi untuk sarapan sekaligus bekal makan siang sekolah atau ke kantor, dan masak sore untuk makan malam, ditambah sesekali membuat kudapan saat hari libur.
Dengan semua aktivitas menjadi di rumah, terutama anak-anak yang belajar di rumah maka setiap hari seperti hari libur. Anak-anak yang biasa jajan di sekolah saat istirahat juga akan meminta kudapan/camilan di antara jam-jam makan besar. Dengan alasan lebih bersih, sehat dan hemat maka ibu mulai membuat kudapan setiap hari, selain masak untuk sarapan, makasn siang dan malam.
Persoalan memasak bukan hanya sekedar mengolah bahan mentah menjadi makanan, namun juga berkaitan dengan perabotan dan peralatan masak dan makan yang digunakan, yaitu cuci piring.
Persoalan lainnya adalah ketika makanan yang dimasak tidak habis, maka dengan alasan sayang kalau dibuang karena maka ibu akan menghabiskannya, dan sehingga meskipun sibuk banyak ibu yang mengeluhkan berat badan bertambah *nyengir
Menjadi Asisten Bapak/Ibu Guru
Kegiatan belajar mengajar yang dipindahkan dari sekolah ke rumah, tentu menuntut adanya pendampingan oleh orang tua saat anak-anak diberi tugas dan belajar, dan fungsi pendampingan ini biasanya dilakukan oleh ibu.
Tidak semua orang memiliki talenta untuk mengajar, terutama mengajar anak-anak, perlu teknik dan kesabaran, sehingga dalam kondisi normal banyak orang tua membayar guru les atau memasukan anaknya ke pusat bimbingan belajar untuk membantu anak-anak belajar di luar waktu sekolah, baik untuk mengerjakan PR ataupun persiapan ulangan/ujian.