Perjalanan saya di Sulawesi Selatan mungkin menjadi perjalanan yang tidak akan terlupakan, karena dari sekian banyak perjalanan wisata, di provinsi inilah saya terpaksa harus masuk UGD di salah satu rumah sakit di Rantepao,Toraja Utara.
Dalam kondisi yang kurang fit, saya menempuh perjalanan cukup panjang dari Makassar menuju Toraja dengan menggunakan bus, kemudian berkunjung ke Londa, sebuah kompleks wisata pemakaman yang berupa goa dan tebing.
Untuk masuk ke lokasi area goa, kami harus berjalan kaki dan jalanan saat itu cukup rusak dan becek sehingga butuh energi lebih banyak untuk mencapai lokasi goa. Untuk memasuki goa yang gelap dan pengap karena jumlah kami yang cukup banyak didalam, kami hanya dipandu dengan sebuah petromaks yang dibawa oleh pemandu wisata.
Keluar dari Londa, kami diajak mencicipi kopi asli Toraja dan kemudian makan malam, dan saat makan makan malam itulah tiba-tiba dada saya terasa nyeri dan sesak, sehingga kemudian dengan menggunakan bentor (becak motor) saya dibawa ke rumah sakit terdekat.
Malam itu ruang UGD rumah sakit penuh dengan pasien, hampir semua tempat tidur yang ada di ruangan terisi pasien, perawat terlihat sibuk mengurus pasien-pasien tersebut dan hanya ada satu dokter disana, yang juga sedang sibuk melayani pasien.
Dokter satu-satunya itu kemudian menghampiri dan memeriksa kondisi saya, dan saya pun bercerita mengenai riwayat kesehatan dan kejadian hingga saya mengalami kondisi seperti diatas.
Seperti yang saya ceritakan di status Facebook, saya beruntung ditangani dokter yang andal, meskipun ada beberapa obat yang harus dibeli di luar karena tidak tersedia di rumah sakit, tetapi malam itu kondisi saya segera membaik dan bisa kembali ke hotel (Semoga Gubernur baru terpilih dapat memperhatikan kondisi-kondisi rumah sakit daerah ini agar fasilitas dan ketersediaan obat lebih lengkap dan terjamin). Karena kondisi saya itu, maka saya pun tidak dapat ikut melihat sunrise negeri di awan *nangisdihotelsendirian.
Desa Wisata hingga Surga Tersembunyi
Sulawesi Selatan memiliki objek wisata yang sangat lengkap, dari wisata budaya, adat istiadat hingga wisata alam yang menakjubkan. Untuk mengenal adat istiadat, kami diajak ke Kete Kesu, sebuah desa wisata yang terdapat deretan rumah adat masyarakat Toraja yaitu Tangkonan dan lumbung.
Di sana kami dijelaskan jenis-jenis rumah adat khas berikut strata sosial yang berlaku di masyarakat Toraja.
Dalam perjalanan dari Makassar menuju Tana Toraja, kita akan disajikan pemandangan indah, antara lain gunung yang tampak berwarna hijau, yang bernama Gunung Nona atau dikenal juga Erotic Mountain, karena bentuknya dianggap mirip dengan kelamin wanita.