"Tolong kasih bintang 5 ya, Bu." demikian pesan pengemudi yang menjadi perantara sekaligus pengantar makanan yang saya pesan melalui aplikasi pesan antar yang ada di aplikasi ponsel dan saya pun langsung meng-iya-kan permintaan tersebut.
Awalnya saya tidak begitu peduli soal memberi bintang ini, dan cenderung memilih memberi uang tambahan secara tunai kepada pengemudi bila telah selesai menggunakan jasa mereka. Namun, suatu kali saat dalam perjalanan menggunakan jasa angkutan mobil online, pengemudi menceritakan mengenai berartinya bintang bagi para pengemudi trasnportasi online ini.
Bintang yang diberikan pelanggan menentukan performa dari para pengemudi dan apabila hasil penilaian tidak mencapai target yang ditentukan maka mereka akan mendapatkan sanksi dari pihak pengelola. Dari sejak saat itu, dengan senang hati saya akan memberikan lima bintang ditambah sedikit uang tambahan yang muncul saat kita memberi 5 bintang.
Perkara mendapat bintang ini juga ternyata penting bagi para pedagang toko online. Seorang teman yang belum lama membuka toko online bercerita bagaimana kerasnya usaha melayani pelanggan, dari mulai menjawab pertanyaan, mengemas barang dengan rapi serta mengirimkan secepatnya mungkin, padahal keuntungan yang diperoleh dari berjualan online ini tidak lebih besar dibanding dengan menjual secara langsung.
"Supaya dapat banyak bintang, jadi kan semakin banyak yang percaya dan mau pesan barang di toko online-ku." begitu alasannya.
Berbeda dengan memberi bintang untuk pengemudi transportasi online, memberi bintang pada toko online bukan hanya bermanfaat bagi pemilik toko online namun juga bagi orang yang akan membeli barang yang sama.
Hal memberi bintang saat berbelanja di toko online ini sama pentingnya dengan saat kita memesan hotel di aplikasi online, karena umumnya rating dan ulasan untuk sebuah hotel menjadi pertimbangan bagi orang yang ingin memesan kamar hotel terutama bila wilayah tempat menginap cukup asing.
Lebih Mudah Memberi Hukuman daripada Menghargai Sebuah Usaha
Banyak orang malas memberi penilaian karena merasa tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dari pekerjaan tersebut, seolah hanya membuang waktu saja dan tidak menyadari bahwa ada pihak yang sudah berusaha melakukan pekerjaannya sebaik mungkin yang patut kita apresiasi karena telah menggunakan jasanya.
Selain itu, banyak pengguna jasa berbasis aplikasi ini yang lebih mudah atau lebih cepat untuk memberi hukuman bila mendapat ketidaknyamanan saat menggunakan jasa daripada memberi apresiasi saat mendapatkan pelayanan yang baik.
Sebagai contoh, seorang kerabat bercerita bahwa suami temannya baru saja mendapat PHK kemudian memutuskan menjadi pengemudi ojeg online untuk menghidupi keluarganya. Karena selama bekerja selalu berada di dalam area kerja, maka tidak banyak jalan yang diketahui, sehingga hanya mengandalkan Google Map yang terkadang tidak sesuai dengan kondisi jalan terkini.