Lihat ke Halaman Asli

Ariyani Na

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga

Mengingat Laut Setiap Hari Agar Lautku Bebas Sampah

Diperbarui: 12 Desember 2017   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto diambil saat di Belitung (Dokumentasi Pribadi)

Teringat sebuah lagu anak-anak karangan ibu Soed yang liriknya menyebutkan demikian, "nenek moyangku orang pelaut, gemar mengarung luas samudera, menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa." Lagu tersebut tentu diciptakan bukan tanpa dasar, melainkan berdasarkan fakta bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki wilayah 2/3 lautan dan 1/3 daratan, sehingga disebut sebagai negara maritim.

Sebagai negara maritim, maka semestinya kekuatan kita berada di lautan, karena laut memiliki banyak sumber daya yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat,  baik dalam bentuk energi, hasil laut maupun potensi wisata perairan.

Sepanjang bibir pantai pulau Laki dipenuhi sampah (dokumentasi pribadi)

Seiringnya berjalannya waktu, laut kita yang luas ini ternyata kini menduduki posisi kedua sebagai kontributor sampah plastik terbesar setelah China. Banyaknya sampah plastik yang mencemari lautan dapat kita lihat langsung saat berkunjung ke pantai atau pulau kecil, terutama pantai yang dekat dengan perkotaan atau pemukiman penduduk.  

Bibir pantai akan dipenuhi sampah plastik yang umumnya terdiri sampah plastik rumah tangga, berupa botol plastik, kemasan makanan plastik, kantong plastik belanja, dan berbagai jenis sampah plastik lainnya.  

Indonesia posisi kedua sebagai kontributor sampah laut (sumber New Republik.com)

Ada beberapa penyebab tingginya volume sampah plastik di laut, antara lain :
  • Penduduk yang tinggal di dekat pantai langsung membuang sampah ke  laut.
  • Wisatawan ataupun pedagang yang berkunjung di pantai membuang dan membiarkan sampah di pinggir pantai dan kemudian sampah tersebut terbawa arus saat air laut pasang.
  • Laut yang menjadi muara aliran air sungai akan sekaligus menjadi muara dari sampah darat yang sengaja dibuang ke sungai atau jatuh ke sungai karena volumenya melebihi kapasitas dari daya tampung tempat pembuangan sampah.
  • Butuh waktu berpuluh hingga ratusan tahun untuk proses penguraian sampah plastik, sehingga jumlah sampah plastik akan terus menerus bertambah  bila tidak dihentikan masuk ke laut.

Waktu penguraian sampah plastik dilaut (sumber sites.psu.edu)

Lautku Bebas Sampah karena Aku Peduli

Dampak buruk dari meningkatnya volume sampah plastik di laut saat ini bukan hanya menjadi masalah nasional namun sudah menjadi masalah internasional, dan posisi Indonesia yang menjadi penyumbang sampah laut terbesar kedua membuat pemerintah menjadikan masalah sampah laut ini sebagai kondisi darurat sehingga segera ditangani dengan serius.

Upaya serius yang dilakukan pemerintah untuk memerangi sampah plastik di laut antara lain dengan menerbitkan Perpres Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia, mengadakan gerakan Rencana Aksi Nasional (RAN) sampah plastik 2017-2025, kampanye memberantas sampah plastik laut, pengurangan produksi dan konsumsi kantong plastik.

Upaya pemerintah untuk memerangi sampah plastik tidak akan berhasil tanpa dukungan dan kepedulian kita sebagai warga masyarakat yang setiap harinya menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun sampah non organik.

Wujud kepedulian kita untuk menjaga kebersihan laut tidak perlu ditunjukkan dengan ikut berlayar dan mengambil sampah yang ada di laut, namun hanya cukup dengan mengubah prilaku,  yaitu tidak membuang sampai ke laut atau ke sungai, mengurangi penggunaan plastik, dan bagi yang memiliki media sosial dapat ikut mengkampanyekan #lautkubebassampah sebagai ajakkan untuk sama-sama berperan dalam upaya membebaskan laut dari sampah.

Lautku Bebas Sampah, Biota Laut Terselamatkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline