Taksi yang membawa Mey menuju kantor melaju perlahan, macetnya ibukota tidak berkurang meski jelang libur akhir tahun.
"Macet ya Pak?" Sebuah pertanyaan pembuka percakapan keluar dari bibir Mey, lantaran dilihatnya wajah supir taksi yang kurang sehat.
"Iya Non, padahal sudah banyak yang liburan."
"Keluar jam berapa Pak dari pangkalan?"
"Dari semalam non, sudah seharian belum tidur?"
"Kenapa Pak? Memangnya sebelum narik gak tidur dulu?"
"Gak bisa tidur neng, siang harus nunggu istri di rumah sakit, ini badan sudah meriang, tapi saya minum obat dua kali, lumayan mendingan."
“Kenapa istrinya, Pak?"
"Mau melahirkan, tapi pembukaannya gak naik-naik, kalau operasi biayanya mahal non."
"Ooh, semoga lancar melahirkannya ya, Pak, Bapak juga harus berobat dan istirahat, bahaya bawa kendaraan kalau kurang tidur."
"Ini ongkosnya, Pak, terima kasih ya." Seraya menyerahkan tiga lembar uang seratus ribu kepada supir taksi kemudian turun di depan lobby kantor.