Kata kepo bukan termasuk kata yang asing kita dengar, karena dahulu kata ini akrab dengan tingkah polah ibu-ibu yang mulai cemas saat anak laki-lakinya mulai membawa anak gadis ke rumah atau anak perempuannya mulai dikunjungi teman lawan jenisnya.
Biasanya ibu akan mulai mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai latar belakang teman anaknya tersebut, baik secara langsung kepada anaknya atau kepada kerabat yang sekiranya mengenal teman anak tersebut.
Kini, kata kepo menjadi bahasa umum yang sering kita dengar di semua kalangan, bahkan anak saya yang masih duduk di Sekolah Dasar sudah bisa menyebut temannya kepo mana kala mendapat sebuah surat yang berisi gosip mengenai teman lainnya.
Kepo tidak terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia, namun kata ini diartikan untuk orang yang ingin sekali mengetahui urusan orang lain.
Saat putus cinta, seseorang biasanya akan menjadi kepo, kepo ingin mengetahui bagaimana perkembangan mantannya, apakah sudah mendapat pacar baru atau belum, dan ingin mengetahui semua kegiatan yang dilakukan sang mantan setelah berpisah. Biasanya media sosial menjadi alat yang paling sering digunakan untuk mengikuti kegiatan sang mantan, baik menggunakan akun sendri atau akun milik teman dekat yg juga berteman dengan sang mantan.
Sebuah persaingan juga bisa membuat orang menjadi kepo, baik dalam persaiangan bisnis, persaingan mendapatkan cinta atau persaingan lainnya. Kita menjadi kepo untuk mengetahui kegiatan apa asaja yang dilakukan lawan terutama untuk hal-hal yang bisa mengganggu usaha yang sedang kita lakukan.
Setiap manusia memang memiliki rasa ingin tahu, sehingga tidak salah bila menjadi kepo, apalagi untuk kepo hal yang positif. Sayangnya, banyak dari kita, termasuk saya, yang lebih tertarik Ingin mengetahui lebih jauh mengenai berita miring yang sedang hangat dibicarakan terkait kondisi personal seseorang yang kita kenal.
Berbeda dengan kepo, kata usil terdapat di KBBI dan didefinisikan sebagai :
Usil Jk a suka mengusik (mengganggu, memperolok-olok, mencampuri urusan orang lain, ambil pusing, dan sebagainya): Anda boleh menyumbang usul, tetapi usul yang tidak --; jangan -- atas urusan orang lain;
mengusil-usil/meng·u·sil-u·sil/ v mengusik-usik;
mengusil-usilkan/meng·u·sil-u·sil·kan/ v mengatakan hal-hal yang bukan urusannya; mempergunjingkan: ia sering ~ persoalan orang lain;
usilan/usil·an/ a suka usil; bersifat usil: jika ada gadis lewat, kontan aksi ~ nya muncul; pemuda itu ~ benar