Salah satu keuntungan menikah dengan yang berbeda suku dan asal daerah adalah kita dapat mengenal dan menikmati makanan khas daerah pasangan, baik langsung di daerah asalnya maupun dikenalkan oleh keluarga pasangan. Suami saya berasal dari Bagan Siapi-api dan Ibu mertua saya rajin dan pintar membuat penganan daerah asalnya, dan sebagai menantu beruntung, saya dapat selalu dapat menikmati makanan yang dibuat Ibu mertua saya karena dulu rumah kami tidak terlalu jauh jaraknya. Sekarang, setelah ibu mertua meninggal dunia tidak ada lagi yang membuat makanan khas Bagan Siapi-api yang saya suka, sehingga mau tidak mau saya harus membuatnya sendiri, walau rasanya tetap jauh lebih enak hasil karya ibu mertua saya yang memang berasal dari sana.
Tampaknya tidak ada salahnya saya pun mengenalkan makanan khas Bagan Siapi-api yang berhasil sayal buat sendiri kepada teman-teman semua, siapa tahu berguna bagi yang memiliki pasangan yang berasal dari Bagan Siapi-api.
Kwetiau Bagan
Kwetiau Bagan Siapi-api berbeda dengan kwetiaw pada umumnya yang selalu berwarna coklat karena diberi kecap. Kwetiau Bagan berwarna sesuai warna cabai, karena bumbu yang digunakan hanya bawang putih dan cabai yang sudah dihaluskan.
[caption id="attachment_323524" align="aligncenter" width="280" caption="kwetiaw bagan (dok pri)"]
[/caption]
Campurannya hanya telur dan udang, dan berbeda dengan kwetiau goring yang biasa menggunakan caisim (sawi hijau), kwetiau Bagan hanya menggunakan tauge. Dilihat dari bahan dan bumbunya, sudah terbayang khan bagaimana pedasnya.
He Chi
[caption id="attachment_323525" align="aligncenter" width="300" caption="He Chi (dok pri)"]
[/caption]
Di tanah pasundan atau di Jakarta kita mengenal penganan bernama bala-bala atau bakwan, di Bagan Siapi-api, pengananan serupa bernama He Chi. Terbuat dari tepung terigu yang ditambah sedikit tepung beras dengan bahan campuran kangkung yang diiris tipis-tipis dan jagung manis.
He sendiri berarti udang, sehingga kita akan menaruh udang diatasnya saat digoreng. Berbeda dengan bakwan udang, He chi lebih tipis dan renyah saat dimakan, sehingga kita harus menggunakan wajan yang datar saat menggorengnya atau diletakkan dulu diatas sendok sayur setelah bagaian bawah mengeras bisa langsung dilepaskan.
Menyantap He Chi lebih enak bersama sambal yang juga khas dari sana. Sambal dibuat hanya dengan merebus cabai yang sudah dihaluskan, setelah matang diberi cacahan bawang putih, garam, gula dan perasan jeruk nipis.
Ham Ke
[caption id="attachment_323526" align="aligncenter" width="300" caption="Ham Ke (dok pri)"]
[/caption]
Ham dalam bahasa Hokkian berarti kerang, Ham Ke berarti penganan yang berasal dari kerang. Saya menyebutnya martabak kerang, karena bentuknya seperti martabak.
Agak repot membuatnya, karena kita harus mengeluarkan kerang dari cangkangnya dalam kondisi mentah. Cara agar cangkang kerang mudah dibuka, kerang kita masukan terlebih dahulu ke dalam freezer selama 1 jam kemudian diseduh air panas setelah dikeluarkan, diamkan sebentar.
Terbuat dari tepung sagu ditambah sedikit tepung terigu. Campuran sayurnya hanya irisian caisim dan tauge saja. Campuran bahan-bahan tersebut kemudian dibuat dadar diatas wajan dengan sedikit minyak, kemudian dberi kocokan telur bebek/ayam diatas pada kedua lapisan dan dimasak hingga telur berwarna kuning kecoklatan.
Ham Ke juga disajikan bersama sambel khas bagan yang seperti saya jelaskan di He Chi.
Cai Pau
[caption id="attachment_323530" align="aligncenter" width="300" caption="Cai Pau (dok pri)"]
[/caption]
Cai Pau ini berbentuk seperti pastel atau empek-empek kapal selam. Terbuat dari Ubi yang dihaluskan dan ditambah dengan sedikit tepung ketan.
Cai berarti sayuran, sehingga isi dari penganan ini memang lebih banyak sayuran, yaitu bengkuang, kol, wortel yang diiris tipis (bisa diparut dengan parutan keju), dan tahu yang diiris kecil-kecil. Untuk yang non vegetarian bisa ditambah dengan bawang putih dan ebi saat menumis semua sayuran.
Campuran sayuran yang sudah ditumis hingga matang dan empuk, akan dimasukan menjadi isi dari adonan ubi dan tepung ketan dan kemudian dikukus hingga matang. Agar tidak lengket olesi minyak sayur segera setelah matang baru diangkat dan disajikan setelah ditaburi daun bawang dan bawang goreng.
Menyantapnya juga lebih enak menggunakan sambal bagan seperti pada He Chi dan Ham Ke
Coa
Bahan yang digunakan untuk membuat Coa ini sama dengan Cai Pau yaitu Ubi yang sudah direbus dan dihaluskan, dicampur dengan tepung ketan. Begitu juga dengan isinya, terdiri dari sayuran yaitu bengkoang, kol, parutan wortel, dan tahu. Perbedaannya, bila Cai Pao dimakan menggunakan sambal maka coa diberi irisan cabe rawit didalam isinya, sehingga tidak perlu sambal saat menyantapnya.
Coa ini juga bisa diisi bahan lain selain sayuran, misalnya diisi kacang tanah atau kelapa yang sudah dimasak dengan gula (unti).
Masih adalagi makanan khas bagan seperti miso (soto khas Bagan), Rujak Bagan dan lain-lain, tetapi biasanya itu menjadi jajanan kami bila pulang kampung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H