Lihat ke Halaman Asli

Ariyani Na

TERVERIFIKASI

ibu rumah tangga

Lihat Materi Buku Sekolah Sebelum Mengajarkan Anak

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14113940001351860763

Masalah yang sedang hangat dibicarakan saat ini yaitu mengenai nilai anak kelas 2 SD yang mendapat 20, karena tugas yang dikerjakan tidak sesuai konsep pelajaran yang akan diajarkan gurunya, pernah saya alami tahun lalu, yakni saat anak saya kelas 2 SD, bahkan saat itu seorang Kompasianer pernah membuat tulisan mengenai kebingungan mengenai hal ini.

Yang cukup mengherankan mengapa perkalian ini sudah diajarkan di semester pertama, padahal tahun lalu baru diajarkan di semester kedua, setelah anak paham betul dengan penambahan dan pengurangan.

Guru memberi Pekerjaan Rumah (PR) dengan materi yang belum diajarkan juga pernah saya alami, mungkin tujuannya agar orang tua mengajari terlebih dahulu, agar saat di sekolah anak sudah memiliki dasar untuk mengikuti.

Yang menjadi permasalahan saat ini, banyak orang tua yang mengandalkan pengalaman saat sekolah untuk mengajarkan anaknya tanpa melihat dulu materi pelajaran yang ada di buku pelajaran.

Di buku pelajaran sekolah, tentu dijelaskan dengan sangat rinci bagaimana cara mengerjakan soal bahkan dibuat dengan sangat menarik, agar anak lebih mengerti.

Lihat cara yang terdapat pada buku anak saya (Matematika 2B KTSP 2006, karangan Prof. Yohanes Surya)

materi perkalian kelas 2 SD (dok pri)

Di sana juga ada catatan yang diberikan untuk guru dan orang tua, mengenai perkalian cepat yang menyebutkan persamaan perkalian, seperti8 x 2 = 2 x 8 dengan tujuan membantu siswa menghitung cepat, tetapi konsep dasar perkaliannya sudah di jelaskan dengan benar terlebih dahulu.

1411394108934141697

catatan untuk orang tua (dok pri)

Sama dengan perkalian, cara menyelesaikan pembagian juga sudah tercantum dengan jelas dibuku sekolah, tinggal orang tua memahami dan menjelaskan kepada anak.

Dalam kasus yang terjadi pada murid kelas 2 SD yang mendapatkan nilai 20, titik kesalahan utama adalah sang kakak tidak merujuk terlebih dahulu kepada materi pelajaran yang ada di buku pelajaran sekolah, melainkan mengajarkan apa yangsudah dipahaminya saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline