Lihat ke Halaman Asli

Hidup Tak Harus Formal

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adala seorang anak kecil
Duduk mencium lutut sendirian
Melihat kawan kawannya berangkat menyongsong buku
Hatinya menangis aganya menggeram

Terusap peluh rindu
Belaian orang tua yang sekejap
Terngat akan lembaran-lembaran pengganti makan
Kan dicari sampai raga hilang

Hanya seuntai mimpi indah
Berjalan-jalan melintas khayalan
Untuk mencoba bakti pada negri ini
Namun apa daya dia tak tertidur

Tanggannya bergerak seraya mesin
Tak tahu kapan harus mengisi daya
Teringat akan jeritan isak tangis keluarga
kaki terlukapun takan terasa

Janganlah menangis gadis kecil
Tuhan takan setega itu padamu
Mungkin itu hanya cobaan dunia
Cobaan untuk menjadi diri

Tak semua memang indah terasa
Tak semua harus formal untukmu
Namun dari semua nasihat
Pengalamanlah yang akan menguatkanmu

Hati merindu kepala terisi
Namun apa daya tangan tak sampai
Derita keluarga menyertai
Derita hati ingin mencari arti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline