Perbedaan Tidak Boleh Menjadi Perpecahan
Bangsa Indonesia diciptakan oleh Allah SWT sebagai bangsa yang majemuk berdasarkan suku, budaya, ras dan agama dengan semboyan Bineka Tunggal Ika. Pluralisme adalah suatu realitas sosiologis yang di dalamnya Masyarakat sebenarnya bersifat majemuk.
Jamak pada hakikatnya berarti kemajemukan dan berkaitan dengan pengertian dan aliran. Pluralisme adalah suatu pemahaman atau sikap terhadap situasi pluralistic dalam segala bidang, termasuk sosial, budaya, politik dan agama.
Semua agama ikut memperkuat persatuan bangsa melalui ajaran yang menekankan keadilan, kasih sayang, toleransi, rasa kerukunan umat beragama, persaudaraan dan kesatuan. Nilai luhur kebudayaan serta terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dituangkan dalam adat istiadat yang juga menjadi penghubung antara setiap bangsa, dan jika hal ini tidak terjadi maka akan banyak terjadi konflik di Indonesia.
Generasi muda harus memiliki rasa pluralism yang kuat dan menanamkan rasa toleransi terhadap kerukunan umat beragama di Indonesia.
Generasi muda bermunculan sebagai pemimpin yang akan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Terlepas dari pluralism tersebut, khususnya di Indonesia penting untuk dipahami bahwa perbedaan kita bukanlah landasan atau landasan berdirinya Negara Republik Indonesia, namun Negara Republik Indonesia didirikan atas dasar persamaan dan bukan perbedaan.
Pluralisme yang Menginspirasi
Indonesia penuh dengan contoh nyata bagaimana perbedaan dapat didamaikan. Misalnya Yogyakarta, tradisi Grebeg Maulud tidak hanya melibatkan umat islam tetapi juga umat yang berbeda keyakinan. Hal serupa terjadi Ketika umat islam menjaga gereja saat Natal, sehingga menunjukan persatuan antar agama.
Keberagaman yang terjalin ini membuktikan bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk saling mendukung, namun keharmonisan ini tidak terjadi dengan sendirinya. Ada kesamaan pemahaman yang harus terus dijaga, sayangnya banyak orang lebih memilih menonjolkan perbedaan mereka dibandingkan menjadikan kelebihan.
Islam dan Teladan Nabi Muhammad
Dalam QS. Al-Hujurat : 13
"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-banga dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."