Lihat ke Halaman Asli

Bayang-Bayang di Balik Janji Pancasila

Diperbarui: 2 Juni 2024   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayang-Bayang di Balik Janji Pancasila. (Dokpri)

Kami hidup dalam janji-janji yang indah nan nyata

Namun, di balik kata-kata bijak yang berwibawa

Tersembunyi bayang-bayang keadilan yang hampa


Ketuhanan Yang Maha Esa, semboyan suci

Tapi mengapa masih ada yang dicaci maki?

Di mana hak para ateis dan agnostik berdiri

Jika Tuhan menjadi syarat untuk diakui?


Kemanusiaan yang adil dan beradab terucap

Namun mengapa pelanggaran HAM masih meruap?

Rakyat kecil teriak menuntut hak yang dilanggar

Tapi jawabannya hanya janji yang kian pudar


Persatuan Indonesia, semboyan kebanggaan

Namun minoritas seringkali terpinggirkan

Di bawah persatuan, di mana keragaman dihormati?

Ataukah kita hanya memupuk seragam tanpa hati?


Potret Keluarga di Perkampungan Tradisional Wilayah Sumba, NTT. (Dok: Shutterstock)

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Tapi kenapa suara rakyat tak lagi didengung?

Di balik tirai kuasa, korupsi menggulung

Apakah hikmat kebijaksanaan hanya bayang semu yang murung?


Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Tapi mengapa kemiskinan masih merajalela dengan cepat?

Janji kesejahteraan hanya angin berlalu

Di mana keadilan yang sejati, yang dijanjikan padaku?


Pancasila, cermin dari cita-cita luhur,

Namun mengapa realita penuh dengan duri yang menyusur?

Wahai pemimpin, dengarlah jeritan kami,

Jadikan Pancasila nyata, bukan sekadar ilusi!


Bumi, 1 Juni 2024.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline