Kepanduan merupakan garda terdepan dalam menjaga aset ummat. Itulah salah satu semboyan para kader pandu keadilan. Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) PKS Sumatera Utara menggelar acara Halal Bi Halal yang dilaksanakan di Aula Gedung DPW PKS Sumatera Utara di Jl. Kenanga Raya pada tanggal 31 Juli 2016.
Bertindak selaku ketua panitia pelaksana yaitu Didik Satriawan menegaskan jumlah anggota BKO DPW PKS Sumut sebanyak 80 orang termasuk keluarga. Agenda acara seperti ini sudah lama tidak dilaksanakan lagi bahkan sebelum dirinya masih dalam belum menikah.
“Acara seperti ini sudah lama tidak dilaksanakan, seingat saya acara ini saya hadiri ketika saya masih lajang dan sekarang saya sudah punya 3 anak, maka kita harus merutinkan acara seperti ini setiap tahun”, tegas Didik pada saat sambutan panita.
Acara yang diadakan BKO ini merupakan moment yang sangat penting dan harus dilaksanakan karena merupakan sarana ta’aruf atau saling mengenal anggota pengurus BKO agar kedepannya kerja BKO akan menjadi lebih baik.
Dengan kata-kata penyemangat dari Ketua BKO Sumut Fachruddin Amri menjelaskan kepada seluruh pengurus dan keluarga, karakter seorang kepanduan akan terlihat sejak dari rumah, beliau berpesan kepada keluarga BKO agar mensupport atau mendukung kerja-kerja kepanduan agar para suami yang diamanahkan dapat menjalankan aktivitas dan amanahnya dengan penuh keikhlasan.
“Karakter dan kekuatan seorang pandu akan terlihat dari rumah, dimana dia dapat memanagement keluarga, memberikan pelayanan pada keluarga sehingga ketika ada panggilan maka keluarga akan langsung memberikan dukungan yang penuh dan keridhoan dari keluarga aakan di dapat”, ujar ketua BKO dalam penyampaian arahan kepada seluruh keluarga dan pengurus BKO PKS Sumut.
Acara Halal Bi Halal diisi juga dengan “Games Ukhuwah” kepada seluruh anggota dan pasangan serta perkenalan seluruh keluarga kepada para anggota lainnya dengan tampil membawa seluruh kelurga ke hadapan para peserta Halal Bi Halal.
Imam Hasan Al Banna mengatakan,“Yang saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekukuh-kukuh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah saudaranya keimanan, sedangkan perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran.
Kekuatan yang pertama adalah kekuatan kesatuan; tidak ada kesatuan tanpa cinta kasih; minima cinta kasih adalah kelapangan dada dan maksimalnya adalah itsar (mementingkan orang lain dari diri sendiri)”.
Al Akh yang tulus,” lanjut beliau,“Melihat saudara-saudaranya yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri, karena ia, jika tidak bersama mereka, tidak dapat bersama yang lain. Sementara mereka, jika tidak dengan dirinya, dapat bersama dengan orang lain. Dan sesungguhnya serigala hanya makan kambing yang terlepas sendirian.
Seorang mukmin dengan mukmin lainnya ibarat sebuah bangunan, yang satu mengukuhkan yang lain. Ukhuwah dalam gerakan da’wah akan mengukuhkan dan memantapkan tapak sertagerak langkah jama’ah dalam mewujudkan proses perjuangan mewujudkan tujuan-tujuan da’wah.