Assalamu'alaikum
Menyangkut libur yang diselenggarakan serentak diseluruh Indonesia dikarenaka wabah virus covi19 yang meresahkan masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Melihat kejadian sekarang banyaknya jiwa melayang Presiden jokowi angkat bicara terhadap meluasnya wabah penyakit virus covid, jakarata, senin, 2 maret 2020.
Pemerintah terus memantau dan mencari solusi penanganan covid19. Berbagai intruksi kedaerah-daerah diminta untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
Dengan tersebarnya penyakit covid19 yang melanda hampir seluruh dunia dan melumpuhkan perekonomian dunia, dan negara mengalami kerugian yang besar selama beredarnya virus tersebut.
Sekarang setiap pelosok, masyarakat mewanti-wanti akan datangnya virus tersebut yang membuat resah dan membuat takut masyarakat hingga melakukan aktifitas keseharianpun sebagian terhenti.
Ketakutan, manusia layaknya sekarang takut akan mahkluk bukan lagi takut kepada pencipta yang mencipta segala sesuatu. Buktinya takut akan kematian sesungguhnya apabila Allah tetapkan juga tanpa penyakit tersebut pasti akan mati begitupun sebaliknya.
Rumah ibadah ditutup dan dilarang beribadah dibeberapa wilayah padahal belum belum positif terjadi virus tersebut. Baru-baru ini edaran surat dari pemerintah untuk sementara waktu jauhi keramaian termasuk shalat berjamaah. Seandainya manusia bisa memahami apabila kita mati dalam keadaan ibadah sedangkan kita sedang menghadapi wabah penyakit yang terjadi sesungguhnya orang tersebut mendapatkan pahala mati syahid.
Wabah penyakit seperti ini sebetulnya bukan yang pertama kali terjadi, bahkan sudah ada pada masa Rasullah. Pada masa itu Arm Bin Ash, saat Syam dilanda penyakit beliau menetap dirumah dan melakukan ibadah seperti biasanya dan berdo'a hingga penyakit itu hilang.
Isolasi atau ockdown yang diberlakukan pada masa Rasulullah saat terjadi wabah penyakit menular di sebuah wilayah. Tujuan tersebut diberlakukan untuk mengurangi yang mungkin berpotesi menular penyakit. Seperti sabdanya yang diriwayatkan oleh Bukhari, Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempa kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.'
Hadis tersebut menjelaskan bahwa, apabila kita berada suatu wilayah yang terkena dampak wabah penyakit jangan keluar dari daerah tersebut begitupun juga sebaliknya.