Lihat ke Halaman Asli

Andana Aristyo Prayogo

Public Relations and writing enthusiast || Bachelor of Communication Science || Winner of Best Project in Public Relations, “PR Event Management” and “Management Strategic PR” Class of 2019 at KOMMAKSI UMM 2023

Media Sosial dan Kesehatan Mental: Bagaimana Dampak dan Cara Menghadapinya?

Diperbarui: 9 September 2024   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Sosial Media (ShutterStock)

Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Dari Instagram dan TikTok hingga Facebook dan Twitter, platform-platform ini menawarkan cara yang mudah dan cepat untuk terhubung dengan teman, berbagi momen, dan mengeksplorasi dunia. Namun, di balik kemudahan ini, ada sisi gelap yang seringkali terabaikan---dampaknya pada kesehatan mental kita. 

Tekanan dan Ekspektasi di Dunia Maya

Media sosial memungkinkan kita untuk membagikan versi terbaik dari diri kita sendiri. Foto-foto liburan yang sempurna, pencapaian karier yang mengesankan, dan gaya hidup glamor---semua ini seringkali dikurasi dengan hati-hati untuk mendapatkan pujian dan dukungan dari orang lain. Tapi, ada dampak psikologis yang signifikan dari terus-menerus membandingkan diri dengan gambaran ideal ini.

Menurut sebuah studi oleh American Psychological Association, individu yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial cenderung merasa lebih tertekan dan cemas. Perasaan inadequacy atau ketidakcukupan muncul ketika kita membandingkan kehidupan kita yang nyata dengan representasi ideal yang dibagikan oleh orang lain.

Kecanduan Digital: Kesehatan Mental dalam Bahaya

Kecanduan media sosial adalah fenomena yang semakin umum. Notifikasi yang terus-menerus dan pembaruan status yang tak henti-hentinya dapat membuat kita terjebak dalam siklus konsumsi konten tanpa henti. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak waktu yang kita habiskan di media sosial, semakin besar kemungkinan kita mengalami gejala kecemasan, depresi, dan bahkan insomnia.

Ketika kita menghabiskan waktu terlalu banyak di platform ini, kita mungkin kehilangan kemampuan untuk berfokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti pekerjaan, studi, atau hubungan interpersonal di dunia nyata. Efek ini bisa sangat merugikan jika tidak diatasi dengan baik.

Strategi untuk Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital

Jadi, bagaimana kita bisa menjaga kesehatan mental kita di tengah derasnya arus informasi dan tekanan media sosial? Berikut beberapa strategi yang bisa membantu:

  1. Tetapkan Batasan WaktuCobalah untuk membatasi waktu yang Anda habiskan di media sosial setiap hari. Aplikasi seperti "Screen Time" di iPhone atau "Digital Wellbeing" di Android dapat membantu Anda memantau dan mengelola penggunaan media sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline