Tak hanya keindahan alamnya, Bali identetik dengan upacara keagamaan yang sangat banyak. Mayoritas penduduk di Bali adalah beragama Hindu. Dalam ajaran Hindu, kita mengenal "yadnya". Yadnya adalah persembahan korban suci yang dilakukan dengan sadar, dan juga hati yang tulus ikhlas kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Yadnya terdiri dari 5 bagian yang disebut dengan Panca Yadnya.
Bagian-bagian Panca Yadnya :
1. Dewa Yadnya adalah persembahan yang ditujukkan kepada para Dewa.
2. Pitra Yadnya adalah persembahan yang ditujukkan kepada para leluhur nenek moyang.
3. Rsi Yadnya adalah persembahan suci yang ditujukan kepada para Rsi atau guru.
4. Manusa Yadnya adalah persembahan yang dilakukan kepada manusia.
5. Bhuta Yadnya adalah persembahan suci yang diberikan kepada mahluk bawahan atau bhuta kala.
Tujuan dari kita melaksanakan Yadnya adalah terdapat tiga kewajiban yang harus dilunasi oleh manusia atau disebut juga tiga hutang yang dimiliki manusia. Tiga Hutang itu disebut dengan Tri Rna.
Tapi sebenarnya apa sih makna dari Yadnya tersebut? Apakah yadnya hanyalah bentuk kita memberikan persembahan atau korban suci ? atau jika kita ingin beryadnya harus secara besar-besaran atau terlalu mewah? Simak pengertian berikut ini.
Sebenarnya, yadnya tidak hanya dilakukan dengan upacara, namun sebenarnya makna dari yadnya itu adalah segala sesuatu yang kita lakukan dengan tulus ikhlas dan bersifat positif juga bagian dari yadnya.
Untuk melaksanakan Yadnya juga sebenarnya tidak harus secara besar-besaran apalagi jika kita berniat untuk pamer saja. Melaksanakan Yadnya secara sederhana sebenarnya tidak akan menghilangkan makna dari Yadnya tersebut.