Kekalahan Timnas Indonesia saat menjamu Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Kamis (6/6) malam WIB masih meninggalkan kesedihan yang membekas. Apalagi faktor utama tumbangnya skuad Garuda adalah kesalahan-kesalahan individu.
Seperti diketahui, pertandingan krusial tersebut diwarnai oleh sejumlah blunder. Gol pertama Irak dilesakkan dari titik putih kotak penalti. Anak asuhan Jesus Casas mendapat keuntungan akibat Justin Hubner terkena handsball di depan mulut gawang.
Kemudian gol kedua muncul karena Ernando Ari tak mampu mengamankan bola backpass yang diberikan oleh salah satu rekannya. Skor akhir 0-2 untuk kemenangan Irak pun menutup perjuangan penggawa Garuda selama 90 menit waktu normal.
"Para pemain sudah bekerja keras, tetapi memang saya menyayangkan banyak hal, kekalahan ini membuat kami harus berusaha lagi," tutur pelatih Shin Tae-yong setelah laga selesai.
Kemudian ia melanjutkan, "Meski kami menjalani laga dengan baik, ada beberapa kesalahan individu yang harus kami evaluasi. Semoga kami berkembang lagi ke depannya."
Terlepas dari blunder yang terjadi, Timnas Indonesia memang menampilkan permainan yang apik. Terutama di babak pertama, Rizky Ridho CS tampak menguasai dan menikmati jalannya pertandingan.
Bahkan beberapa kali tercipta peluang-peluang berbahaya dari Marselino, Rafael Struick, hingga Ragnar Oratmangoen. Namun kesempatan tersebut belum membuahkan hasil. Sampai akhirnya permainan Indonesia memburuk di babak kedua.
Kapten skuad Garuda, Jordi Amat, juga terkena kartu merah dan harus meninggalkan lapangan lebih cepat. Kekalahan itu tentunya tak hanya membuat penonton kecewa, tetapi para pemain pun merasakan kekecewaan yang lebih dalam.
"Saya mewakili seluruh pemain memohon maaf kepada suporter dan fans karena hasil ini tidak memuaskan," kata Asnawi Mangkualam.
Asnawi menyebut, ia dan rekan-rekannya akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan poin dari laga menghadapi Filipina pada 11 Juni mendatang agar bisa melaju ke ronde berikutnya.