Konsep pendidikan kekinian ala HOS Cokroaminoto berfokus pada pemberdayaan dan pembebasan pemikiran masyarakat, serta mengutamakan pendidikan sebagai sarana untuk merdeka secara intelektual dan sosial. Cokroaminoto, sebagai tokoh pergerakan nasional, memiliki pandangan yang sangat progresif terkait pendidikan, yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, kemerdekaan, dan pemberdayaan rakyat.
Relevansi dengan Pendidikan Kekinian
Dalam konteks pendidikan kekinian, gagasan Cokroaminoto masih sangat relevan. Pendidikan saat ini harus mampu membangun keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi, sekaligus menumbuhkan rasa nasionalisme dan kesadaran sosial. Pendekatan pendidikan yang inklusif, merata, dan mampu memberdayakan masyarakat juga penting, terutama dalam menghadapi kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih ada.
Konsep pendidikan ala Cokroaminoto bisa diadaptasi dalam bentuk pendidikan yang lebih berbasis pada karakter, kreativitas, dan kebebasan berpikir, di mana siswa tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga terlibat dalam pengalaman sosial yang nyata. Ini juga mencakup pendidikan yang berbasis pada keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan bangsa yang merdeka dan sejahtera.
Ada beberapa prinsip yang bisa kita ambil dari pemikiran HOS Cokroaminoto tentang pendidikan yang bisa kita ambil dari film Guru Bangsa: HOS Cokroaminoto serta beberapa buku lainnya sebagai berikut ini:
1. Pendidikan untuk Kemerdekaan Mental
Cokroaminoto menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan pemikiran yang bebas dan kritis. Pendidikan yang merdeka artinya membebaskan individu dari belenggu penjajahan mental dan mendorong mereka untuk berpikir mandiri serta tidak terbelenggu oleh tradisi atau kekuasaan yang menindas.
2. Pendidikan yang Membuka Akses untuk Semua
Cokroaminoto memandang pendidikan sebagai hak bagi setiap orang, bukan hanya untuk golongan elit atau bangsawan. Pendidikan harus bisa mengakses seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Pendidikan yang inklusif dan merata sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang adil dan berperikemanusiaan.
3. Pendidikan sebagai Alat Perubahan Sosial