Lihat ke Halaman Asli

Pesepeda dan Selembar Ponco Batman

Diperbarui: 13 Desember 2016   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Desember, orang sepuh bilang "gedhe2 ne sumber". Hujan memang telah tiba, meski kadang hanya rintik namun beberapa kali guyuran hujan yg lebat sudah mulai menerpa daerah di sekitaran Jogjakarta. Tentu dibutuhkan perlengkapan tambahan agar dapat menghalau terpaan air hujan agar bersepeda tetep terasa asssyiiik kalau kata umi di salah satu channel televisi. Yup sebuah ponco atau jas hujan layak jadi perlengkapan tambahan yang penting di saat cuaca seperti ini. Meski begitu, beberapa ada pesepeda yg memilih tanpa ponco karena ingin membersamai hujan ujarnya... aih that's so dramatic kebanyakan nonton telenovela kali yak.

Beberapa ponco dan jas hujan hadir di pasaran dalam berbagai ragam bentuk. Namun pemilihan yg sesuai tentu akan memberikan kenyamanan. Ada yg berbentuk baju plus celana ada juga yg berbentuk lembaran yg lebih dikenal dg nama "Ponco Batman".

Tentu jas hujan dalam bentuk baju dan celana lebih dianjurkan karena lebih fit di badan juga tak menghalangi pergerakan. Bersepeda pun tetap bisa dalam keadaan nyaman. Tak seperti Ponco Batman yg lebih longgar, namun sejatinya ponco ini bikin ribet dan ruwet yg mudah2an tak seperti hidup kamu... #eh.

Juga, pergerakan menjadi terbatas terutama di bagian sekitar kepala. Untuk menengok ke arah samping kiri kanan pun terasa sulit apalagi arah belakang. Memang ada pepatah "don't you see back", tataplah ke depan biar bisa move on #ups, tapi untuk urusan yg satu ini menatap belakang sangatlah penting sehingga engkau tak diterjang arus kendaraan dari belakang. Fatal broh akibatnya...! Ndak mau kan disamakan dg beberapa emak2 yg belok dalam keadaan mendadak? *maaf para emak2--sungkem*.

Tentunya hal ini sangat berbahaya bagi keselamatan pengendara yg ingin beralih arah. Karena jalan tujuanmu tak melulu hanya lurus2 saja kan? Ada kalanya berbelok kanan ada kalanya berbelok ke kiri.

Meski demikian paling enak tentu tanpa mengenakan jas hujan. Lebih lega lebih lapang dan tidak ribet. Apalagi sembari menikmati dentingan dan guyuran hujan. Tentunya bukan di jalanan loh namun di sebuah warung dengan wedang jahe panas yg tersedia beserta singkong gorengnya. Karena memakai jas hujan di dalam warung cukup untuk menyebut dirimu agak sinting atau setidaknya akan menyakiti hati sang pemilik warung :)

*)ditulis berdasar pengalaman pribadi saat bermain hujan bersama sepeda kesayangan.

Jogjakarta, di bulan Desember.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline