Lihat ke Halaman Asli

PMM UMM

PMM UMM

Tanaman Toga Sehat Menggunakan Pupuk Organik

Diperbarui: 31 Maret 2021   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilkukan oleh mahasiswa UMM, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sumber Pandan, Kec. Grujugan, Kab. Bondowoso pada tanggal 26 Februari -- 27 Maret 2021. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa UMM bertujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat di Desa Sumber Pandan, Kec. Grujugan, Kab. Bondowoso. Dalam Pengabdian, dilakukannya penyuluhan tentang pupuk organik oleh Mahasiswa UMM yang terdiri dari 5 orang.

Tentunya ada beberapa alasan mengapa kegiatan ini di lakukan Desa Sumber Pandan, Kec. Grujugan, Kab. Bondowoso. Kegiatan ini dilakukan di Desa Sumber Pandan, Kec. Grujugan, Kab. Bondowoso dikarenkana di mayoritas penduduknya  petani dan peternak namun limbah tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu kelompok berinisiatif melakukan kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) di desa tersebut, supaya limbah dikelola dengan sebaik mungkin. 

Pupuk Organik merupakan yang dibuat atau hasil dari materi makhluk hidup, seperti halnya pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk terbagi menjadi dua yaitu, pupuk organik cair dan pupuk organik padat. Namun pada kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) yang dibuat ialah pupuk padat. 

Bahan yang dbutuhkan dalam pembuatan pupuk organik padat ialah kotoran sapi atau fases , tanah dan MOL (Mikro Organisme Lokal). Cara pembuatannya ialah ketiga bahan tersebut di campur  dan disimpan, waktu yang dibutukan kurang lebih 7-10 hari sebelum digunakan.

Pupuk organik yang sudah jadi lalu dibuat sebagai pupuk tanaman toga yang diletakkan di kantor kepala Desa Sumber Pandan sebagai kenang --kenangan dari kelompok 44 gelombang 2.

Dalam pelaksanaan kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat di  Desa Sumber Pandan, Kec. Grujugan, Kab. Bondowoso. 

Masyarakat juga diharapkan meningkatkan pengetahuan penduduk desa tersebut, dan juga bisa mengelola atau memanfatakan limbah kotoran sapi dengan sabaik mungkin. Selain itu agar Mahasiswa bisa berteraksi secara langsung dengan masyarakat sekaligus bisa mempraktekan pengetahuannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline