Lihat ke Halaman Asli

Peningkatan Kreativitas Masyrakat Desa Wonokerso Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang Melalui Workshop Ecoprint dan Ecobrick

Diperbarui: 15 Mei 2023   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Ecoprint Bersama Ibu Ibu RT, KAder Bank Sampah dan Karang Taruna di desa Wonokerso Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Dokpri

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada  masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok 25 gelombang 1 pada hari Kamis dan jumat, 16-17 Maret 2023. Dengan beranggotakan Johan Agung, Ariska Dwi, Aulya Febrianti, Agus Sutrisno dan Andini Echa yang berasal dari prodi Kehutanan.

Dalam peningkatan kreativitas Ibu Ibu RT, Kader bank sampah dan karang taruna Desa Wonokerso Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang, kelompok PMM Bhaktiku Negeri 25 Universitas Muhammadiyah Malang Pada Kamis dan Jumat (16 - 17 Maret 2023) dan Kamis (23 Maret 2023) Mengadakan Workshop Ecoprint serta Ecobrick. Pada kesempatan kali ini tujuan dari kegiatan workshop ini ialah untuk melatih kreativitas serta memancing masyarakat untuk berfikir secara ekonomi dan memiliki daya saing ekonomi dalam UMKM.

Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus. Sedangkan Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Eko-batu bata ini adalah teknologi berbasis kolaborasi yang menyediakan solusi limbah padat tanpa biaya untuk individu, rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.

Penyusunan Daun untuk Ecoprint. Dokpri

 

Dalam kesempatan ini, Ketua Kelompok PMM, Johan Agung mengatakan bahwa workshop ini dilakukan untuk mengenalkan ecoprint kepada masyarakat. Selain memiliki daya tarik tersendiri, produk ecoprint juga memiliki nilai jual yang cukup tinggi yang terletak pada keunikan motif dan kerumitan proses pembuatannya. "Kami ingin para peserta bisa membuat produk atau kerajinan dari ecoprint yang nantinya dapat dikembangkan untuk menambah pendapatan" tuturnya serta melalui Ecobrick Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa berusaha juga mengenalkan bagaimana pengolahan sampah agar bermanfaat bagi kehidupan sehari hari.

Pada kesempatan kali ini kami menghadirkan Anggota UMKM Kecamatan Pakisaji yang berkecimpung pada produksi Ecoprint. Hal ini, untuk mendasari bagaimana proses pembuatan ecoprint yang baik dan benar.

Workshop Ecobrick. Dokpri

Menurut ibu Lukariyatin sebagai Kader Bank Sampah kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena masrakat desa Wonokerso yang notabenya berprofesi sebagai petani perlu diajarkan tentang kreativitas terutama dalam Ecoprint dan Pengolahan Sampah atau Ecobrick. "Pelatihan seperti ini memang jarang kita dapatkan mas, kami senang ada mahasiswa yang membawa ide pemikiran berupa pelatihan untuk masyarakat. Ini bisa kami peratikan untuk memulai usaha juga" tuturnya.

"Kedepannya saya berharap masyarakat desa wonokerso mampu melakukan produksi Ecoprint maupun Ecobrick yang memiliki skala daya saing yang tinggi di kabupaten Malang, Sehingga mampu meningkatan perokonomian masyarakat desa" Tutur Johan Agung Sebagai Ketua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline